Jumat, 14 Februari 2014
Karena ada kamu, aku bahagia.
Aku menatap mata itu lagi. Sudah cukup lama. Mata
itu selalu memancarkan sinarnya dibalik warnanya yang hitam penuh itu. Aku
senang mendeskripsikan semua tentang kamu. Bagiku, itu sangat menarik. Apalagi
mata hitam penuh yang mempunyai berbagai maksud dan makna tertentu itu.
Aku suka ketika kamu tersenyum. Rasanya semua senyum
yang kamu punya hanya ditujukan untuk aku. Hahaha! Aneh ya, sebegitu membiuskah
senyum kamu bagiku?
Aku senang melihatmu kalau lagi tertidur. Wajahmu
seperti anak kecil tanpa dosa. Matamu yang indah itu menyisakan sedikit bagian
putihnya. Lucu.
Aku senang mendengar tawamu. Rasanya kamu bahagia
sekali kalau sedang tertawa. Tawa yang tidak biasa itu membuat kamu jadi
semakin terlihat ceria. Membuat kamu terlihat seperti anak kecil yang sangaaaaaat
bahagia.
Aku tertarik pada berbagai tingkah laku kamu yang
masih kekanak-kanakan. Aku senang melihatmu bercanda dengan berbagai gurauan yang
kamu punya. Aku senang melihat tingkah kamu. Aku senang berada di sampingmu.
Dan, aku senang mengenal semua tentang kamu.
Aneh ya, aku kira akhirnya tidak akan seperti ini.
Padahal awalnya hanya biasa-biasa saja. Sebenarnya ini bukan apa-apa juga bukan
tentang apa. Aku hanya merasa senang bertemu kamu. Pria dengan mata bulat hitam
sempurna yang taat pada agamanya.
Padahal, hanya dengan kita bisa sama-sama saja aku
sudah merasa senang. Tapi ternyata Tuhan punya rencana lain, rencana yang lebih
indah dari yang terjadi selama ini. Karena setiap kejadian pasti akan ada
masanya dimana ia terjadi dan Tuhan tahu kapan Ia harus menjalankannya.
Sungguh, sutradara yang hebat!
Rasanya masih banyak lagi deskripsi tentang kamu. Si
Aremania yang pintar menyembunyikan sesuatu. Aku bingung harus merangkai kata
apalagi, karena dengan sesederhana itu, kamu alasan dibalik kebahagiaan
terpendam aku selama ini.
Karena ada kamu, aku bahagia…
Langganan:
Postingan (Atom)
Jumat, 14 Februari 2014
Karena ada kamu, aku bahagia.
Aku menatap mata itu lagi. Sudah cukup lama. Mata
itu selalu memancarkan sinarnya dibalik warnanya yang hitam penuh itu. Aku
senang mendeskripsikan semua tentang kamu. Bagiku, itu sangat menarik. Apalagi
mata hitam penuh yang mempunyai berbagai maksud dan makna tertentu itu.
Aku suka ketika kamu tersenyum. Rasanya semua senyum
yang kamu punya hanya ditujukan untuk aku. Hahaha! Aneh ya, sebegitu membiuskah
senyum kamu bagiku?
Aku senang melihatmu kalau lagi tertidur. Wajahmu
seperti anak kecil tanpa dosa. Matamu yang indah itu menyisakan sedikit bagian
putihnya. Lucu.
Aku senang mendengar tawamu. Rasanya kamu bahagia
sekali kalau sedang tertawa. Tawa yang tidak biasa itu membuat kamu jadi
semakin terlihat ceria. Membuat kamu terlihat seperti anak kecil yang sangaaaaaat
bahagia.
Aku tertarik pada berbagai tingkah laku kamu yang
masih kekanak-kanakan. Aku senang melihatmu bercanda dengan berbagai gurauan yang
kamu punya. Aku senang melihat tingkah kamu. Aku senang berada di sampingmu.
Dan, aku senang mengenal semua tentang kamu.
Aneh ya, aku kira akhirnya tidak akan seperti ini.
Padahal awalnya hanya biasa-biasa saja. Sebenarnya ini bukan apa-apa juga bukan
tentang apa. Aku hanya merasa senang bertemu kamu. Pria dengan mata bulat hitam
sempurna yang taat pada agamanya.
Padahal, hanya dengan kita bisa sama-sama saja aku
sudah merasa senang. Tapi ternyata Tuhan punya rencana lain, rencana yang lebih
indah dari yang terjadi selama ini. Karena setiap kejadian pasti akan ada
masanya dimana ia terjadi dan Tuhan tahu kapan Ia harus menjalankannya.
Sungguh, sutradara yang hebat!
Rasanya masih banyak lagi deskripsi tentang kamu. Si
Aremania yang pintar menyembunyikan sesuatu. Aku bingung harus merangkai kata
apalagi, karena dengan sesederhana itu, kamu alasan dibalik kebahagiaan
terpendam aku selama ini.
Karena ada kamu, aku bahagia…
Langganan:
Postingan (Atom)