Rabu, 12 Juni 2013

Saya mencintaimu, juga kenangan kita

Diposting oleh Diah Novianti di 07.36
Tiga tahun lamanya kita sudah tak bertemu. Sudah selama itu ternyata. Tak ada lagi kamu juga kisah bersamamu. Tiga tahun lamanya kita sudah sama-sama saling melupakan. Seolah tak kenal satu sama lain, memendam rindu masing-masing.

Ternyata, semuanya tidak semudah yang kukira. Awalnya memang kita berjalan pada garis Tuhan masing-masing, tapi nyatanya? Semua tak lagi sama ketika aku bertemu lagi denganmu.

Mata itu, senyum itu, tawa itu, semua masih belum hilang dari ingatan. Merasuki sel-sel otak yang sudah lama kulupakan. Berhamburan lagi dalam atmosfer ingatan yang sudah lama kubuang.

Mengapa datang kembali? Mengapa membuka luka lama lagi? Aku yang bersusah payah membangun perasaanku kembali seolah mendapat guncangan yang sewaktu-waktu bisa merobohkan pendirianku. Kamu yang datang kembali ketika pergi tak pernah pamit kepadaku, ingatkah pada setiap kenangan yang kita ukir dulu? Ingatkah pada setiap tawa renyah yang selalu dirindukan? Ingatkah pada morning call yang selalu bisa membuatku semangat untuk menjalani hari-hari yang ada? Tapi Sayang, itu dulu. Sebelum kamu pergi tanpa pamit, sebelum kamu mengilang tanpa jejak.

Tentu aku tak bisa memungkiri, pada akhirnya aku juga akan sangat merindukan semua kenangan kita. Bukankah yang hilang akan selalu dirindukan? Tentu saja aku masih mempunyai rasa yang sama, rasa yang selalu ada untuk mencintaimu.

Tapi pantaskah seseorang yang tidak memperjuangkanku sama sekali masih tetap saja aku perjuangkan? Kamu kembali, hanya menorehkan luka lama, yang seharusnya sudah mengering dan juga tak berbekas.
Maaf Sayang, aku tak bisa membohongi diriku sendiri. Aku merindukanmu. Aku ingin kamu pulang dan kembali membangun kenangan bersama. Aku masih mencintaimu juga merindukan kenangan kita.

0 komentar:

Posting Komentar

Rabu, 12 Juni 2013

Saya mencintaimu, juga kenangan kita

Diposting oleh Diah Novianti di 07.36
Tiga tahun lamanya kita sudah tak bertemu. Sudah selama itu ternyata. Tak ada lagi kamu juga kisah bersamamu. Tiga tahun lamanya kita sudah sama-sama saling melupakan. Seolah tak kenal satu sama lain, memendam rindu masing-masing.

Ternyata, semuanya tidak semudah yang kukira. Awalnya memang kita berjalan pada garis Tuhan masing-masing, tapi nyatanya? Semua tak lagi sama ketika aku bertemu lagi denganmu.

Mata itu, senyum itu, tawa itu, semua masih belum hilang dari ingatan. Merasuki sel-sel otak yang sudah lama kulupakan. Berhamburan lagi dalam atmosfer ingatan yang sudah lama kubuang.

Mengapa datang kembali? Mengapa membuka luka lama lagi? Aku yang bersusah payah membangun perasaanku kembali seolah mendapat guncangan yang sewaktu-waktu bisa merobohkan pendirianku. Kamu yang datang kembali ketika pergi tak pernah pamit kepadaku, ingatkah pada setiap kenangan yang kita ukir dulu? Ingatkah pada setiap tawa renyah yang selalu dirindukan? Ingatkah pada morning call yang selalu bisa membuatku semangat untuk menjalani hari-hari yang ada? Tapi Sayang, itu dulu. Sebelum kamu pergi tanpa pamit, sebelum kamu mengilang tanpa jejak.

Tentu aku tak bisa memungkiri, pada akhirnya aku juga akan sangat merindukan semua kenangan kita. Bukankah yang hilang akan selalu dirindukan? Tentu saja aku masih mempunyai rasa yang sama, rasa yang selalu ada untuk mencintaimu.

Tapi pantaskah seseorang yang tidak memperjuangkanku sama sekali masih tetap saja aku perjuangkan? Kamu kembali, hanya menorehkan luka lama, yang seharusnya sudah mengering dan juga tak berbekas.
Maaf Sayang, aku tak bisa membohongi diriku sendiri. Aku merindukanmu. Aku ingin kamu pulang dan kembali membangun kenangan bersama. Aku masih mencintaimu juga merindukan kenangan kita.

0 komentar on "Saya mencintaimu, juga kenangan kita"

Posting Komentar

 

Diahhh's Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos