Aku memandang keluar melalui jendela kamarku.
Rintik-rintik hujan mulai tampak pada benda berwarna bening itu. Hujan mulai
menunjukkan sisi akustiknya. Gerimis-gerimis kecil itu mulai memenuhi jendela
kamarku. Aku sangat suka saat-saat seperti ini. Hujan membawa suasana
tersendiri saat ia turun. Lamunanku dibuyarkan oleh suara handphone-ku.
Satu pesan singkat.
Ah, kamu rupanya. Tapi lagi-lagi kamu mengirim pesan
yang aku yakin juga pasti kamu kirim ke banyak orang. Aku mulai memainkan
jemariku di atas keyboard handphone. Dengan lancarnya kata demi kata terangkai
seolah kita memang sudah sangat dekat. Ya, sangat dekat. Mungkin hanya aku yang
berlebih atau aku yang terlalu terburu-buru. Tapi perlahan, aku mulai merasakan
kenyamanan apabila ada kamu. Bahkan hanya dengan pesan singkatmu, aku bisa
berjingkrak-jingkrak sendiri di kamar. Sebegitu membiuskah kamu bagiku? Rasanya
candu tapi aku ragu.
Diam-diam aku mulai merasakan perasaan yang tak
biasa. Diam-diam aku mulai merasa aneh pada diriku sendiri. Apa bisa ini
disebut dengan jatuh cinta?
Kalaupun iya tentu aku tak akan senang berbagi
cerita ini denganmu. Sungguh! Mungkin akan ada waktu yang tepat untuk aku
bicara. You should know, but I won’t tell you.
Cinta?
0 komentar:
Posting Komentar