Dalam diam, hati seseorang
merana. Dalam pilu, hati seseorang menangis. Dalam jarak, banyak kata-kata yang
tak sempat terucap. Dalam mimpi, banyak angan-angan yang tersampaikan. Aku dan
kamu. Dua orang yang ditakdirkan Tuhan untuk saling bertemu tapi tidak untuk
saling bersatu. Aku dan kamu. Dua orang yang sama-sama mencintai tapi tidak
untuk saling memiliki. Aku dan kamu. Dua orang yang terlalu melawan takdir
untuk saling bersama tapi pada akhirnya akan dipisahkan oleh takdir itu juga.
Dunia seakan tak mengerti. Mauku
begini. Maumu begitu. Lalu, perbedaan apakah yang pantas untuk disatukan?
Bukankah setiap perbedaan akan mempunyai keindahan tersendiri jika berhasil
disatukan? Tapi nyatanya, perbedaan aku dan kamu terlalu jauh. Mungkin. Hingga
semua tak pantas untuk disatukan, tak pantas untuk saling memiliki.
Dulu, bukankah kita saling
bersama? Tertawa pada setiap gurauan yang terselip pada percakapan kecil yang
kita ciptakan. Bahagia menikmati hembusan angin yang membelai wajah kita dengan
lembut. Tersenyum pada setiap kekonyolan yang tidak sengaja tercipta pada diri
kita masing-masing. Ah, iya. Itu DULU. Sebelum perbedaan mulai meretakkan semua
yang telah kita lalui. Terlalu banyak perbedaan.
Kamu lagi apa? Udah makan belum? Nanti
sakit. Kamu lagi dimana? Hati-hati ya. Apa percakapan kecil seperti itu masih
istimewa bagimu? Bagimu yang terpisah dalam jarak yang sejauh ini denganku. Apa
percakapan kecil itu masih bisa tercipta jika kita bertemu lagi? Apa masih
terasa istimewa jika kamu sudah memiliki orang lain yang berada di sampingmu?
Dan tulisan ini tercipta saat aku
mulai mengerti rasanya kehilangan. Mengerti arti perpisahan sesungguhnya.
Melihat realita bahwa begitu banyak orang yang belum mengerti artinya
perpisahan jika mereka belum benar-benar merasakan apa itu perpisahan.
Berbahagialah dengan apa yang kamu punya sekarang. Dan tulisan ini terinspirasi
dari seseorang yang menyukai fisika, yang bercita-cita melanjutkan sekolah di
ITB jurusan teknik. Untuk kamu yang pernah ada di sini sebelumnya.
Aku kangen masa-masa itu…
0 komentar:
Posting Komentar