Selasa, 11 Desember 2012

Aku ingin menuliskan sesuatu tentangmu (':

Diposting oleh Diah Novianti di 19.43

Aku ingin menulis sesuatu tentangmu. Tentang kita dulu. Aku ingin mengingat sekali lagi, iya sekali lagi sebelum semuanya benar-benar aku lupakan. Aku mengenal laki-laki itu dulu sekali, saat aku berusia kira-kira 13 tahun, saat aku baru memasuki kelas 2 SMP. Namanya indah, cerah, secerah tingkahnya. Aku suka memperhatikannya, ia periang dan humoris. Benar-benar mengagumkan bagiku! Perkenalanku di mulai saat aku berada di aula sekolah dulu, saat aku dan kelompokku mengerjakan tugas IPS tentang drama perjuangan. Ia meminta nomor handphone-ku. Lama-kelamaan aku mulai menyukai sikapnya, anaknya ramah dan enak diajak bicara. Ia sudah memiliki pacar, seorang perempuan anak kelas sebelahku. Wajahnya cantik dan pintar. Tapi entah kenapa lelaki itu malah membantuku mencarikan sosok pacar. Ia berusaha mendekatkan aku pada anak yang seangkatan juga denganku. Aku berterima kasih kepadanya, sungguh berterima kasih. Tapi mulai dari sanalah aku dekat, sangat dekat. Hari demi hariku mulai mengalami perubahan. Ada sebuah perasaan yang muncul, aku ragu akan perasaan itu. Apakah itu sayang? Apakah itu cinta? Atau hanya sekedar suka? Entahlah. Sampai akhirnya ia mengatakan kepadaku kalau ia menyukaiku. Aku semakin dekat dengannya. Tapi, semakin hari aku merasa semakin bersalah, pada pacarku dan pacarnya. Tanpa ada yang tahu bahwa aku dekat dengannya karena kita hanya sekedar saling bertukar cerita saja. Aku tahu semuanya, tentang pacarnya yang kurang memperhatikan dirinya, tentang selingkuhan-selingkuhannya, tentang perasaannya. Itu juga yang menyebabkan aku dan pacarnya bertengkar, karna aku dianggap sebagai penghancur hubungannya. Aku terima, aku tak peduli. Aku menjauhi lelaki itu untuk beberapa waktu. Hubunganku dengannya kembali dekat, namun semua itu tak sesuai dugaanku. Ia meninggalkanku dan berpacaran dengan adik kelas yang semula dekat denganku, dan saat itu juga aku dan adik kelas itu menjauh. Baru dua minggu berjalan, dia dan adik kelas itu putus. Aku kembali dekat dengannya, sebulan. Aku ingat sekali. Sampai akhirnya ia melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Dia meninggalkanku, lagi. Dia kembali berhubungan dengan adik kelas itu. Hubungannya hanya bertahan 4 bulan. Entah mengapa aku dekat kembali dengannya, karena dia selalu mencurahkan tentang perasaannya kepadaku. Aku mencoba mengerti, mencoba memahami. Aku tahu ada seorang perempuan juga, yang dulunya sekelas denganku saat kelas 8, ia dekat dengan lelaki itu. Aku pasrah. Aku dekat dengannya lama sekali, aku merasa hubunganku dengannya digantung begitu saja. Sampai akhirnya ia benar-benar menjadi milikku saat kami berdua telah selesai berhadapan dengan Ujian Akhir Nasional. Aku benar-benar bahagia, sangat bahagia! Entah mengapa hubunganku mulai berubah. Sejak SMA aku mulai mendengar berita-berita tentangnya dan juga temanku itu. Aku mencoba mencari tahu. Tapi bukan kebenaran berita itu yang aku dapat. Dia mengatakan bahwa orang tuanya tak setuju akan hubungan kita. Aku terkejut. Aku menangis. Aku ingin marah. Aku benci. Aku dendam. Hubunganku dan dia benar-benar berakhir pada malam hari seusai aku menemani dan menonton ia bermain bersama band-nya. Aku mencoba kuat. Aku tahu aku bisa walau tanpa dia. Belum sebulan setelah hubungan kami berakhir, aku mendengar ia sudah menjalin hubungan dengan temanku itu. Iya, (mantan) teman yang sekelas denganku sewaktu kelas 8! Yang dulu dekat denganku, yang selalu melakukan kegiatan bersama-sama denganku! Aku shock! Setega itukah mereka? Selama ini apa mereka terlalu munafik dengan perasaan mereka masing-masing? Apa mereka terlalu malu untuk mengakui hubungannya di depanku? Hai, aku bukan mainanmu yang bisa kau buang begitu saja! Aku butuh waktu untuk ini semua, bukan malah menghancurkanku seperti ini! Lelaki itu biadab, benar-benar biadab! Ia mendekatiku lagi karena aku merasa bahwa kita dua orang yang masih belum lepas dari kenangan. Pacarnya yang juga (mantan) temanku itu mengetahui kedekatan kita. Ia marah kepadaku dan lelaki itu juga marah kepadaku. Apa ini semua memang murni salahku seorang? Aku membela lelaki itu dengan mengatakan kepada pacarnya bahwa aku yang mendekatinya lagi, aku yang memulai komunikasi dengan lelaki itu. Aku membelanya demi hubungan mereka! Aku merelakan perasaan dan harga diriku untuk kamu, lelaki yang tak pantas aku perjuangankan lagi! Kamu, sudah puaskah? Aku senang bisa mengorbankan perasaanku untuk terakhir kalinya, Bintang.


* Untuk kamu, lelaki yang selama ini telah menjadi bagian dari hidupku.
   Yang sudah membawa tawa dan menorehkan luka yang cukup dalam kepadaku.
   Yang sudah bersedia pernah menjadikanku sebagai bagian dari hidupmu.
   Yang pernah menyayangiku tulus, aku ingin berterima kasih kepadamu.
   Komang Bintang Satria Mahaputra.

0 komentar:

Posting Komentar

Selasa, 11 Desember 2012

Aku ingin menuliskan sesuatu tentangmu (':

Diposting oleh Diah Novianti di 19.43

Aku ingin menulis sesuatu tentangmu. Tentang kita dulu. Aku ingin mengingat sekali lagi, iya sekali lagi sebelum semuanya benar-benar aku lupakan. Aku mengenal laki-laki itu dulu sekali, saat aku berusia kira-kira 13 tahun, saat aku baru memasuki kelas 2 SMP. Namanya indah, cerah, secerah tingkahnya. Aku suka memperhatikannya, ia periang dan humoris. Benar-benar mengagumkan bagiku! Perkenalanku di mulai saat aku berada di aula sekolah dulu, saat aku dan kelompokku mengerjakan tugas IPS tentang drama perjuangan. Ia meminta nomor handphone-ku. Lama-kelamaan aku mulai menyukai sikapnya, anaknya ramah dan enak diajak bicara. Ia sudah memiliki pacar, seorang perempuan anak kelas sebelahku. Wajahnya cantik dan pintar. Tapi entah kenapa lelaki itu malah membantuku mencarikan sosok pacar. Ia berusaha mendekatkan aku pada anak yang seangkatan juga denganku. Aku berterima kasih kepadanya, sungguh berterima kasih. Tapi mulai dari sanalah aku dekat, sangat dekat. Hari demi hariku mulai mengalami perubahan. Ada sebuah perasaan yang muncul, aku ragu akan perasaan itu. Apakah itu sayang? Apakah itu cinta? Atau hanya sekedar suka? Entahlah. Sampai akhirnya ia mengatakan kepadaku kalau ia menyukaiku. Aku semakin dekat dengannya. Tapi, semakin hari aku merasa semakin bersalah, pada pacarku dan pacarnya. Tanpa ada yang tahu bahwa aku dekat dengannya karena kita hanya sekedar saling bertukar cerita saja. Aku tahu semuanya, tentang pacarnya yang kurang memperhatikan dirinya, tentang selingkuhan-selingkuhannya, tentang perasaannya. Itu juga yang menyebabkan aku dan pacarnya bertengkar, karna aku dianggap sebagai penghancur hubungannya. Aku terima, aku tak peduli. Aku menjauhi lelaki itu untuk beberapa waktu. Hubunganku dengannya kembali dekat, namun semua itu tak sesuai dugaanku. Ia meninggalkanku dan berpacaran dengan adik kelas yang semula dekat denganku, dan saat itu juga aku dan adik kelas itu menjauh. Baru dua minggu berjalan, dia dan adik kelas itu putus. Aku kembali dekat dengannya, sebulan. Aku ingat sekali. Sampai akhirnya ia melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Dia meninggalkanku, lagi. Dia kembali berhubungan dengan adik kelas itu. Hubungannya hanya bertahan 4 bulan. Entah mengapa aku dekat kembali dengannya, karena dia selalu mencurahkan tentang perasaannya kepadaku. Aku mencoba mengerti, mencoba memahami. Aku tahu ada seorang perempuan juga, yang dulunya sekelas denganku saat kelas 8, ia dekat dengan lelaki itu. Aku pasrah. Aku dekat dengannya lama sekali, aku merasa hubunganku dengannya digantung begitu saja. Sampai akhirnya ia benar-benar menjadi milikku saat kami berdua telah selesai berhadapan dengan Ujian Akhir Nasional. Aku benar-benar bahagia, sangat bahagia! Entah mengapa hubunganku mulai berubah. Sejak SMA aku mulai mendengar berita-berita tentangnya dan juga temanku itu. Aku mencoba mencari tahu. Tapi bukan kebenaran berita itu yang aku dapat. Dia mengatakan bahwa orang tuanya tak setuju akan hubungan kita. Aku terkejut. Aku menangis. Aku ingin marah. Aku benci. Aku dendam. Hubunganku dan dia benar-benar berakhir pada malam hari seusai aku menemani dan menonton ia bermain bersama band-nya. Aku mencoba kuat. Aku tahu aku bisa walau tanpa dia. Belum sebulan setelah hubungan kami berakhir, aku mendengar ia sudah menjalin hubungan dengan temanku itu. Iya, (mantan) teman yang sekelas denganku sewaktu kelas 8! Yang dulu dekat denganku, yang selalu melakukan kegiatan bersama-sama denganku! Aku shock! Setega itukah mereka? Selama ini apa mereka terlalu munafik dengan perasaan mereka masing-masing? Apa mereka terlalu malu untuk mengakui hubungannya di depanku? Hai, aku bukan mainanmu yang bisa kau buang begitu saja! Aku butuh waktu untuk ini semua, bukan malah menghancurkanku seperti ini! Lelaki itu biadab, benar-benar biadab! Ia mendekatiku lagi karena aku merasa bahwa kita dua orang yang masih belum lepas dari kenangan. Pacarnya yang juga (mantan) temanku itu mengetahui kedekatan kita. Ia marah kepadaku dan lelaki itu juga marah kepadaku. Apa ini semua memang murni salahku seorang? Aku membela lelaki itu dengan mengatakan kepada pacarnya bahwa aku yang mendekatinya lagi, aku yang memulai komunikasi dengan lelaki itu. Aku membelanya demi hubungan mereka! Aku merelakan perasaan dan harga diriku untuk kamu, lelaki yang tak pantas aku perjuangankan lagi! Kamu, sudah puaskah? Aku senang bisa mengorbankan perasaanku untuk terakhir kalinya, Bintang.


* Untuk kamu, lelaki yang selama ini telah menjadi bagian dari hidupku.
   Yang sudah membawa tawa dan menorehkan luka yang cukup dalam kepadaku.
   Yang sudah bersedia pernah menjadikanku sebagai bagian dari hidupmu.
   Yang pernah menyayangiku tulus, aku ingin berterima kasih kepadamu.
   Komang Bintang Satria Mahaputra.

0 komentar on "Aku ingin menuliskan sesuatu tentangmu (':"

Posting Komentar

 

Diahhh's Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos