Selasa, 11 Desember 2012

Lagi pengen nulis pake kata-katanya Dwitasari (':

Diposting oleh Diah Novianti di 05.08
Pernah jatuh cinta? Pernah. Pernah merasakan sakit saat jatuh cinta? Tentu. Namanya jatuh pasti akan ada yang terluka dan berdarah. Adakah seseorang yang mampu mendefinisikan cinta sehingga dengan bodohnya cinta bisa menjadi penyebab dari penyatuan pihak yang berbeda? Bagaimana cinta dengan idiotnya menjadikan seseorang menjadi liar dan harus melawan arus, melanggar, bahkan mengabaikan norma sekalipun adalah ganjil? Apakah bisa disebut cinta jika dari awal mereka begitu bahagia, merengkuh tapak demi tapak bersama-sama, tapi di tengah perjalanan mereka patah arah dan berpisah? Banyak orang yang mengatakan bahwa jodoh tak akan ke mana, bahwa jodoh akan dipertemukan kembali setelah perpisahan terjadi. Apakah semua peristiwa yang terkesan tolol bisa disebut dengan jodoh? Semua yang berpisah akan menghilang. Segalanya yang telah hilang memang selalu dirindukan. Segalanya. Bahkan cinta. Apakah seseorang yang telah disakiti berkali-kali oleh cinta percaya akan kehadirannya? Percaya! Jemari Tuhan bukan bekerja lambat pada kehidupanmu yang sedang dirundung masalah, kamu hanya belum terlalu paham tentang rencana besar-Nya di dalam kehidupanmu. Tuhan tak berjanji untuk menyelamatkan manusia dari badai, tapi Dia berjanji tetap bersama makhluk kecintaanNya saat melewati dan menerjang badai. Kesalahan terbesar manusia adalah saat ia tak bisa memilih hal-hal yang patut diperjuangkan dan juga pantas untuk ditinggalkan. Hai, temukan seseorang yang selalu ada dalam tangis dan tawamu :)


*Kata-kata di atas diambil dari beberapa kalimat pada novel Raksasa dari Jogja
  Novel yang begitu menyentuh perasaan, yang begitu indah.
  Dwitasari, teruslah berkarya :)

0 komentar:

Posting Komentar

Selasa, 11 Desember 2012

Lagi pengen nulis pake kata-katanya Dwitasari (':

Diposting oleh Diah Novianti di 05.08
Pernah jatuh cinta? Pernah. Pernah merasakan sakit saat jatuh cinta? Tentu. Namanya jatuh pasti akan ada yang terluka dan berdarah. Adakah seseorang yang mampu mendefinisikan cinta sehingga dengan bodohnya cinta bisa menjadi penyebab dari penyatuan pihak yang berbeda? Bagaimana cinta dengan idiotnya menjadikan seseorang menjadi liar dan harus melawan arus, melanggar, bahkan mengabaikan norma sekalipun adalah ganjil? Apakah bisa disebut cinta jika dari awal mereka begitu bahagia, merengkuh tapak demi tapak bersama-sama, tapi di tengah perjalanan mereka patah arah dan berpisah? Banyak orang yang mengatakan bahwa jodoh tak akan ke mana, bahwa jodoh akan dipertemukan kembali setelah perpisahan terjadi. Apakah semua peristiwa yang terkesan tolol bisa disebut dengan jodoh? Semua yang berpisah akan menghilang. Segalanya yang telah hilang memang selalu dirindukan. Segalanya. Bahkan cinta. Apakah seseorang yang telah disakiti berkali-kali oleh cinta percaya akan kehadirannya? Percaya! Jemari Tuhan bukan bekerja lambat pada kehidupanmu yang sedang dirundung masalah, kamu hanya belum terlalu paham tentang rencana besar-Nya di dalam kehidupanmu. Tuhan tak berjanji untuk menyelamatkan manusia dari badai, tapi Dia berjanji tetap bersama makhluk kecintaanNya saat melewati dan menerjang badai. Kesalahan terbesar manusia adalah saat ia tak bisa memilih hal-hal yang patut diperjuangkan dan juga pantas untuk ditinggalkan. Hai, temukan seseorang yang selalu ada dalam tangis dan tawamu :)


*Kata-kata di atas diambil dari beberapa kalimat pada novel Raksasa dari Jogja
  Novel yang begitu menyentuh perasaan, yang begitu indah.
  Dwitasari, teruslah berkarya :)

0 komentar on "Lagi pengen nulis pake kata-katanya Dwitasari (':"

Posting Komentar

 

Diahhh's Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos