Jumat, 30 November 2012

Bintang tak berkilau

Diposting oleh Diah Novianti di 23.16 0 komentar
Ketika aku menutup mata
Dalam bayang kulihat kau di sana
Dalam hati aku bertanya
Masih adakah aku di nadimu?

Ketika malam semakin larut
dan nyanyian burung hantu kian bersahutan
Dalam sunyi kubertanya
Masih adakah aku di hatimu?

Oh bintang di langit sana
Dapatkah engkau menemukan jawabku?
Bahkan ketika bintang tak lagi berkilau
Aku masih enggan beranjak

Entah,
Aku berusaha mencari cahayanya
Mencari jawaban atas semua ini
Untuk kamu yang di sana, yang entah dimana
Aku merindukanmu...

Hari ini ada cinta (:

Diposting oleh Diah Novianti di 22.47 0 komentar
Ketika denting" jarum jam berbunyi, menandakan detik demi detik berganti menjadi menit. Menit berganti menjadi jam. Dan jam akan berganti seiring dengan berjalannya hari. Pernahkah kau melihat bahwa cinta ada di setiap waktu yang menemanimu?
Sesuatu yang tidak dapat kau lihat tapi dapat kau rasakan itu ada. Ya, dia ada di setiap harimu. Menemanimu ketika engkau merasa bahagia. Menemanimu ketika kamu menangis. Tapi pernahkah kamu merasakan cinta hadir di sebelahmu saat ini?
Dia cinta. Itu cinta. Indah dan begitu mendebarkan ketika ia berada di sampingmu. Cinta, hadirnya selalu membawa kebahagiaan. Dan ketahuilah, tidak selamanya cinta membawa penderitaan. Apakah dia cinta? Iya, dia cinta. Kejarlah dan jangan menyerah untuk menggapainya, karena cinta selalu butuh perjuangan. 



Temukan cintamu dan kejarlah dia! (:

With love,
Diah. 

Sabtu, 24 November 2012

Kamu, Si Penghancur Dalam Kegelapan Malam.

Diposting oleh Diah Novianti di 21.30 0 komentar
Sadarkah
Siapa penghancur harapanku
Yang sekarang berbahagia
Yang sekarang bersuka ria

Sadarkah
Siapa panghancur mimpiku
Dan meninggalkanku terjatuh
Sendirian

Seseorang di sana
yang kusayangi
Haruskah ku memberimu kesempatan lagi
Setelah semua terasa menyakitkan

Seseorang yang di sana
yang kusayangi
Terlalu sering membuatku terjatuh
Hingga luka ini tak lagi rasa

Aku hanya seonggok boneka
yang kau permainkan
yang kau hancurkan

Wahai kamu,
Aku terlalu menyayangimu
Hingga mata tak lagi bisa melihat
Hingga hati tak lagi bisa merasakan

Cukup,
Aku ingin bahagia
Aku ingin bebas dari belenggumu
Karena seorang "aku" tak lagi ingin bersama kenangan

Kamu
Si penghancur dalam kegelapan malam
Berbahagialah.

* Untuk kamu, si penghancur dalam kegelapan malam
   Musuh dalam selimut




Hidup itu indah. Percayalah (:

Diposting oleh Diah Novianti di 20.25 0 komentar
Berbicara tentang hidup, kadang kita merasa bahwa hidup tak selalu indah. Ada kalanya kita tidak ingin merasakan kesulitan dalam hidup, ada kalanya kita merasakan bahwa hidup di dunia ini terlalu kejam dan menyiksa. Memang, tapi tak semua hidup seperti itu.
Berlarilah selagi engkau bisa berlari. Jalanilah selagi hidup masih ada. Hidup ini indah dengan semua yang diciptakan di dalamnya. Kapan lagi kamu bisa melihat matahari tersenyum setiap paginya. Kapan lagi kamu bisa merasakan kasih sayang dari orang-orang di sekitarmu atau hanya sekedar merasakan hempasan angin di wajahmu. Hidup ini indah, kawan. Tidak selalu yang kamu alami ini sulit, hadapilah maka kamu akan mendapat kemudahan nantinya. Hidup ini jangan disia-siakan dengan hal-hal yang tidak berguna.

Untuk kamu yang sedang mendapat kesusahan dalam hidup, hadapilah dengan sekuat tenaga karena apapun usahamu untuk menghadapi kesusahan tersebut tidak akan sia-sia.
Untuk kamu yang merasa bahwa hidup ini terlalu sulit dan kejam, ketahuilah di luar sana, di luar duniamu sekarang bahwa hidup tidak seperti yang kamu bayangkan. Hidup penuh dengan warna-warni kehidupan orang disekitarmu.
Untuk kamu yang ingin hidupmu indah seperti orang lain, ketahuilah bahwa orang lain tidak mempunyai kehidupan semenarik dirimu. Ada kalanya kita menyadari bahwa hidup kita lebih menarik dari orang lain. Ingat, jika kamu masih diberi kehidupan berarti kamu adalah sosok yang pantas untuk mendapat hidup yang menarik.



Sayangilah hidupmu maka hidup akan memberi warna pada kehidupanmu.

With love,
Diah.

Secret Admirer = Seseorang yang berharap berlebihan?

Diposting oleh Diah Novianti di 02.52 0 komentar
Secret = rahasia. 
Admirer = pengagum.
Sudah jelas dari definisi di atas bahwa secret admirer adalah seorang pengagum rahasia. Menjadi seorang secret admirer tidak mudah, berusaha menyembunyikan perasaan dan hanya bisa melihat dari kejauhan. Seorang secret admirer memang selalu berharap bahwa gebetannya pun menyukainya. Tapi, bukan berarti seorang secret admirer adalah seseorang yang berharap terlalu berlebihan.
Secret admirer atau pemuja rahasia tidak selalu berharap berlebihan. Mungkin beberapa dari mereka hanya menyukai seseorang karena fisiknya atau karena kepintarannya, mungkin juga karena ia juga anak yang lumayan terkenal di sekolah. Seorang secret admirer yang terlalu fanatik memang kadang terlalu berharap berlebihan. Sah-sah saja seseorang berharap, tapi sesuatu yang berlebihan pasti akan tidak baik. Mungkin kamu nanti akan sakit jika mengetahui bahwa gebetanmu sudah mempunyai incaran atau menyukai orang lain.


So, jadilah seorang Secret Admirer yang sewajarnya saja tanpa harus belebihan :)

Jumat, 23 November 2012

Semua yang datang kan pergi, sisakan lembaran memori (:

Diposting oleh Diah Novianti di 04.10 0 komentar
Semua di dunia ini akan kembali ke asalnya. Begitu juga dengan cerita, tidak peduli berakhir menyedihkan atau menyenangkan, tapi ketahuilah semua cerita pasti berakhir. Menerima dari akhir tersebutlah yang susah, semua butuh proses. Entah mengapa Tuhan menciptakan segala sesuatu yang sangat indah tapi pada akhirnya akan hilang juga. Entah, hukum alam, mungkin. Atau Tuhan ingin menguji berapa besar kamu bisa menghargai sesuatu itu.
Semua cerita yang berakhir akan menyisakan sesuatu yang disebut kenangan. Ah, aku benci mengingat kenangan, telalu menyedihkan terkadang. Beberapa orang mungkin sependapat denganku, ya beberapa orang yang memiliki kisah indah di awal tapi berakhir menyedihkan. Entah mengapa juga, sesuatu yang awalnya indah selalu berakhir ironis. Seperti suatu adat istiadat, selalu seperti itu dan tidak berubah. 
Jadi, untuk kamu yang sedang bersedih karna kehilangan sesuatu, ketahuilah bahwa hidupmu masih banyak berguna untuk melakukan hal lain yang lebih bermanfaat. Percayalah bahwa mengorbankan sesuatu yang indah kelak kamu akan mendapatkan sesuatu yang lebih indah lagi :)
Untuk kamu yang sedang merasa bahwa kenangan adalah sesuatu yang menyakitkan untuk diingat, ketahuilah bahwa tidak semua kenangan akan menyakitkan untuk diingat. Kamu hanya mengingat semua sesuatu yang indah, maka dari itu kamu sakit jika mengingatnya :)
Untuk kamu yang belum bisa menerima bahwa semuanya telah menjadi sebuah kenangan, ketahuilah bahwa semua cerita pasti akan berakhir. Tidak peduli mau berakhir bahagia atau menyedihkan. Tataplah ke depan dan kamu akan menemukan sesuatu yang baru yang jauh lebih luar biasa dari sebelumnya :)


Hargailah kenangan dan maknai hidupmu.

With love,
Diah

Kamis, 22 November 2012

Semua yang disebut dengan MELUPAKAN (:

Diposting oleh Diah Novianti di 06.04 0 komentar
Aku ingin tahu apa arti melupakan. Apakah berarti tidak mengingat orang yang pernah berbaik hati kepada kita? Apakah berarti tidak mengingat seseorang yang pernah punya kenangan bersama kita? Apakah berarti tidak mengingat perasaan yang pernah kita berikan untuk seseorang? Ah, rasanya terlalu mengerikan jika definisi melupakan seperti itu. Menurutku melupakan itu sederhana. Memandang ke depan dan tidak mengingat/menyesali semua perbuatan yang dulu kita lakukan. Anggap saja sebagai sebuah pelajaran. Aku tidak pernah ingin melupakan seseorang, terkadang orang tersebut yang memaksa kita untuk melupakannya.
Ya, kamu yang di sana. Apa sudah siap aku lupakan? Ah, bukan itu pertanyaan yang seharusnya. Apa aku sudah siap untuk melupakanmu? Aku rasa iya, walau terkadang aku masih sering merindukanmu. Sosok yang memiliki rambut keriting dengan kulit putih itu harus aku lupakan. Kamu yang di sana, yang sudah berbahagia dengan pilihanmu saat ini. Apa kamu masih sering mengingatku? Atau sudah berteman dengan yang namanya melupakan? Aku juga ingin sepertimu. 
Kamu yang di sana, aku tahu aku tak pernah salah dengan keputusanku untuk menjauhimu. Sebuah keputusan yang tepat karena aku sudah terlalu lelah berlari bersama kenangan. Karena duri-duri ini sudah cukup menggoreskan luka yang cukup dalam untuk bisa berlari lagi bersama kenangan. Indah tapi menyakitkan. Kamu yang di sana, sudah siap untuk aku lupakan? :)



Untuk seseorang yang pernah meninggalkanku dalam keadaan terjatuh.
Untuk seseorang yang pernah berlari meninggalkanku bersama kenangan.
Untuk seseorang yang kusayangi tapi terlalu sering menyakitiku.
Untuk seseorang yang berkilau tapi sekarang tak lagi indah.
:)

Sabtu, 17 November 2012

Thank you for all people who love me (:

Diposting oleh Diah Novianti di 06.53 0 komentar
17 November.
Hari ini umurku bertambah satu tahun. Ada banyak harapan yang semoga saja bisa terkabul. Terimakasih buat semua orang yang masih bisa menemaniku sampai saat ini :)
Hari ini hari bahagia. Semoga aku bisa tambah rajin, pintar, dan cantik tentunya :3 Semoga tidak ada lagi kesedihan yang terlalu berlarut-larut. Semoga semua yang aku inginkan bisa tercapai. Astungkara :)
Sekarang pengen banget ngucapin rasa terimakasih aku buat banyak orang yang masih bisa di sampingku.
First, terimakasih buat semua orang yang udah ngucapin selamat ulang tahun. God bless you too!
Then, terimakasih buat pepeng, ginda, dessy, lia, kalyana, dinda, intan sama dek arny buat hari ini. Spesial banget :*
Terus, terimakasih buat Komang Bintang Satria Mahaputra buat semua kenangan dari kelas 8 sampai sekarang :)Terimakasih udah mau jadi penyemangat aku. Tapi mulai sekarang, aku harus sendiri :)
Terimakasih buat Bapak sama Ibu yang gak pernah ngeluh buat nyayangin Diah sampai Diah di umur 15 tahun ini {}
Terimakasih buat Adit, adik aku yang sering buat rusuh, yang sering aku ajak berantem, yang sering aku tangisin sama nangisin aku :D
Terimakasih buat someone spesial yang belum boleh aku sebutkan namanya di tulisanku. Hari ini beautiful day liat kamu main :*
Terimakasih buat adik kelas sama kakak kelas yang udah ngucapin selamat ulang tahun ;)
Yapp, waktu habis. Karna aku sudah 15 tahun sekarang, belajar buat engga liat ke belakang lagi. Jangan galau-galau lagi. Semoga (:

Selamat malam 17 November :'D

Jumat, 09 November 2012

Masih Bisakah Hari Itu Terulang?

Diposting oleh Diah Novianti di 05.10 0 komentar

“Fio, tunggu…!”, langkahku langsung terhenti kala Denis memanggilku. “Ada apa ?” ” Ini, buku latihanmu ketinggalan.”kata Denis. “Makasi” jawabku sambil tersenyum. Denis membalas senyumku, senyum manis yang memberikan arti bahwa ia adalah sosok anak muda yang ramah dan baik hati.

Ya, dialah Denis. Siswa SMA 46 Jakarta yang cukup banyak punya penggemar. Aku pun sudah lama memendam rasa kepadanya. Aku dan dia memang sudah kenal sejak lama karena dari sekolah dasar aku sudah sekelas dengannya. Awalnya, tak ada kedekatan apapun di antara kami, hingga suatu hari Denis mengajakku pulang bersama. “Mau pulang sama aku nggak ?” tanyanya sambil tersenyum. Senyum yang dapat membuat siapa saja melayang karnanya. “Bole aja”, tanpa basa basi aku langsung mengiyakan ajakan itu. Dari sana, aku mulai dekat dengannya. Dan akhirnya, saat itu pun tiba. Denis memintaku untuk menjadi pacarnya. Tak perlu banyak waktu untuk menjawab semua itu karna memang itulah mimpiku sejak SMP.

Kini, hari-hariku pun sudah ditemani oleh Denis. Semua terasa sangat menyenangkan. Dan ternyata, itu hanya awalnya saja. Ketika hubunganku dengannya memasuki usia ke-3 bulan, saat itulah mimpi burukku datang.



“Fio, sini, aku mau ngomong sesuatu.”kata Denis. Aku langsung menelan ludah, tahu bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi padaku. “Aku mau kita temenan aja.”lanjut Denis.

Taaarr ! Seakan ada ribuan cambuk yang mengenai hatiku. Aku langsung menitikkan air mata, tetapi segera kuhapus tanpa sepengetahuan Denis. Aku tak ingin lemah di hadapannya. Aku hanya diam.

“Fio, maafin aku…” Aku langsung berlari sejauh mungkin, tak peduli walau langit sedang menangis seakan tahu apa yang kini tengah aku rasakan. Aku berlari di tengah derasnya hujan, tak ada tanda-tanda kalau Denis akan mengejarku. Biarlah, kataku dalam hati.

Keesokan harinya, tak sengaja aku bertemu Denis di sebuah pusat perbelanjaan. Ia bersama seorang perempuan cantik, berkulit putih, manis, tinggi pula. Ideal sekali untuk ukuran seorang wanita sempurna. Oh Tuhan, ironis. Satu kata yang dapat mewakilkan keadaanku saat ini setelah aku berusaha untuk mempertahankan semuanya. Kini, hancur sudah semuanya karena orang yang kusayangi.

Aku ingin sematkan bintang di dahinya, agar ia tahu betapa besar rasa sayangku padanya. Tuhan, masih bisakah hari itu terulang ? Hari dimana aku dan Denis masih bersama .
*****


* Ini loh cerpenku yang pernah dimuat di gen22.blospot.com ^^
  Thanks for read :*
  Facebook : Diah Novianti
  Twitter : @novidiahnovi

Rasa yang Abadi

Diposting oleh Diah Novianti di 04.46 0 komentar


Hancur hatiku mengetahui dia telah kembali bersama perempuan itu. Rasa sayang yang selama ini kuberikan seolah semuanya sia-sia. Nia, gadis yang baru masuk SMA itu menangis sesenggukan di kamarnya. Ia tak pernah menyangka semua akan berakhir seperti ini. Pengorbanan yang selalu ia berikan kepada Rio kini terbuang sia-sia sudah. Namun, ia tak pernah merasa benci kepada Rio, walaupun luka yang ada di hatinya saat ini adalah penghianatan Rio kepadanya. Banyak kenangan yang telah ia lalui bersama Rio. Salah satu yang tidak bisa ia lupakan begitu saja adalah ketika Rio mengajaknya ke suatu tempat yang indah, hanya berdua dan memakaikan bunga ke telinga Nia.
Berhari-hari Nia berada di dalam keterpurukannya. Hingga pada suatu hari, rasa sakitnya itu tak terbendung lagi. Ia menangis di bawah pohon jambu di halaman sekolah ketika melihat Rio berjalan bersama perempuan itu. Betapa pedih yang Nia rasakan. Air mata hangat mengalir di pipinya yang merona itu. Dan pada saat ia berada dalam kesendiriannya, seorang laki-laki mengulurkan tisu dan membantu mengusap air matanya. Ya, dialah Nino. Seorang laki-laki yang baik, ramah, dan juga pintar. Sesaat aku termenung menatapnya. Ternyata masih ada laki-laki yang baik di dunia ini. Ia mendengarkan semua ceritaku tentang Rio. Ia juga membantu untuk menenangkan diriku saat itu. Dia mengusap air mata yang terus mengalir membasahi pipiku, hingga ia memelukku untuk membuatku tenang.
Tak kusangka, semakin hari aku semakin dekat dengan Nino. Setiap hari ia memberikan kata-kata yang dapat membuatku tenang. Nino amat perhatian kepadaku. Sedikit demi sedikit aku mulai menyukainya dan melupakan sakit yang kuderita karena Rio. Aku mulai dekat dengan Nino, mulai dari jalan bareng ke kantin, membantuku dalam mengerjakan tugas sampai mengajakku jalan-jalan keluar untuk sekedar menghiburku dalam melupakan kesedihanku. Aku amat bahagia bersamanya. Dan pada suatu hari, kata-kata itu keluar dari mulut Nino. Ia menyayangiku dan tidak akan membuatku sedih dan sakit seperti yang Rio perbuat kepadaku. Aku pun merasa mulai menyayanginya.
Aku menerima Nino apa adanya. Hari-hari yang kujalani kini memang penuh kebahagiaan, namun terkadang bayang-bayang dan rasa sakit yang Rio berikan kerap kali muncul dalam mimpiku. Aku menangis setiap kali mengingat itu. Aku bercerita kepada sahabatku, Tito namanya. Dan ia dapat membuatku sedikit tenang dengan kata-katanya.
Nino amat menyayangiku, aku tahu itu. Begitu pun aku, aku sangat menyayanginya. Namun, bayang-bayang Rio yang kerap kali muncul membuatku takut. Nino tak pernah mengetahui hal ini karena aku pun tak ingin ia mengetahuinya. Cukup aku dan Tito yang tahu.
Sore itu, Nino mengajak Nia berjalan-jalan ke pantai. Sungguh sial nasib Nia hari itu. Dilihatnya Rio bersama cewek barunya yang juga berjalan-jalan di sekitar pantai. Ingin rasanya ia cepat-cepat pergi dari sana. Ketika kami bertatap muka, Rio memberikan senyum manisnya kepadaku. Ingin rasanya aku membalas senyumnya. Namun, entah mengapa aku mulai membenci Rio, segera aku memalingkan muka darinya. Nino mengejutkanku saat aku termenung memikirkan kejadian barusan. Ia tersenyum lembut mengusap wajahku. Dengan penuh percaya diri aku dan Nino berjalan di depan Rio sambil berkata, “Tau gak, kamu itu orang terjahat yang pernah aku temui di dunia ini !” teriakku dengan pandangan lurus ke depan. Nino dan Rio tersentak kaget, mereka tak menyangka aku akan berkata seperti itu. Aku lantas mengajak Nino cepat-cepat pulang.
Malam harinya, aku termenung di meja belajarku. Tak pernah terpikirkan kata-kata tadi sore itu akan terlontar dari mulutku. Aku sendiri juga tak menyadarinya. Lamunanku terhenti ketika kudengar ada pesan masuk di HP ku. “Tidur Niaku sayang, udah malem.” “Iyaa.” Balasku singkat dari pesan Nino tadi. Aku mematikan lampu kamar dan segera tidur.
Esok harinya ketika pulang sekolah, tak biasanya kulihat Rio berjalan kaki. “Kemana mobil mewah yang selalu menjemputnya itu?”, pikirku dalam hati. Dan saat Rio menyebrang jalan, kulihat mobil bergerak kencang dari arah kanan. Aku terkejut. Segera kudorong tubuh Rio ke tepi jalan. Namun naas bagiku, aku yang tertabrak oleh mobil itu. Aku langsung tak sadarkan diri.
Begitu aku bangun, kudengar seseorang memanggil namaku. “ Nia, bangun.“ Aku tahu persis suara itu. Suara yang sudah lama tak kudengar, suara yang dulu selalu membuatku bahagia. “Nia.” ulangnya lagi. Sekarang aku benar-benar sadar. Benar, itu suara Rio. “ Nia, maaf ya, karena aku kamu jadi begini.” Kulihat bulir-bulir air mata mulai keluar dari matanya, mata yang gagah dan berani. Aku merasa ada yang aneh pada diriku, kakiku tidak bisa digerakkan lagi. “Kakiku, kenapa dengan kakiku?? Kenapa gak bisa bergerak?? Kenapaa ??!” Aku menjerit histeris setelah mengetahui kakiku lumpuh dan juga terluka parah akibat benturan yang sangat keras. Aku harus menerima sebuah kenyataan pahit lagi, akibat luka yang cukup parah dan benturan itu, aku harus mengamputasi kakiku. Aku semakin terpukul oleh kejadian ini. Tak pernah kusangka aku akan kehilangan kaki kananku. Tangisku langsung meledak saat itu juga. Aku terpukul, sangat terpukul.
Keesokan harinya jadwal operasiku akan berjalan. Aku mencoba tabah menghadapi semua ini. Dengan tenaga yang seadanya, aku berusaha untuk mengucapkan sesuatu kepada Rio. “Rio, aku masih menyayangimu, sangat menyayangimu. Tak dapat kupungkiri bahwa kau pernah menjadi bagian dari hidupku. Dan sampai aku bekata demikian pun, kamu masih tetap jadi bagian dari hidupku.” Nia berkata sambil tersenyum lembut. Ia juga meminta maaf kepada Nino dan Nino pun merelakan semuanya.
Satu jam, dua jam, operasi Nia tak kunjung selesai. Orang tua Nia mulai khawatir, begitu juga dengan Nino dan Rio. Saat itu juga lampu kamar operasi mati. Dokter keluar dengan keringat yang bercucuran di sekujur tubuhnya. “Bagaimana Dok ?” Tanya Papa Nia cemas. “ Maaf Pak, tapi kami sudah melakukan yang terbaik, kondisi anak bapak tiba-tiba drop saat melakukan operasi ini.” Tangis semua yang ada di sana langsung mengucur deras. Mereka kehilangan Nia, sosok gadis remaja yang ramah, sopan dan juga periang. Tak ada satupun kata-kata yang keluar dari mulut mereka. Hanya tangis yang menemani mereka malam itu.
Penguburan Nia pun berlangsung. Semua teman-teman sekolah Nia menangisi kepergiannya. Rio terus memeluk batu nisan Nia. Tangisnya masih terus mengalir. Ia merasa ini semua terjadi karena kesalahannya. Di pusara Nia, ia berdoa dan berkata, “Nia, sampai kapanpun kamu tetap bidadari hatiku, berbahagialah kau di sana.” Kata Rio sambil terus menangis. Mungkin Nia di sana juga akan berkata, “Rio, aku juga sangat menyayangimu, akan terus kupendam rasa ini dan akan menjadi rasa yang abadi.”
***

Tips Belajar

Diposting oleh Diah Novianti di 04.19 0 komentar

Temen-temen yang mau tips belajar yang baik, dicoba ini ya. Setelah saya rangkum dari semua yang saya baca, saya menyimpulkan seperti ini. Semoga bermanfaat :)
1. Ciptakan suasana yang kondusif
Dalam belajar, kamu harus menciptakan suasana yang kondusif, nyaman dan tenang untuk belajar. Karena bagaimanapun jika ingin materi yang kamu pelajari itu bener-bener masuk ke otakmu, kamu harus tenang dan dalam keadaan yang nyaman. Sehingga nggak mengganggu konsentrasi. Belajar di luar ruangan mungkin adalah pilihan yang cukup baik, karena selain lebih fresh, kita juga bisa lebih tenang dan nggak penat dalam belajar.


2. Lihat garis besarnya dahulu
Jika membaca bahan pelajaran yang baru, jangan langsung menceburkan diri kedalamnya. Kamu bisa lebih meningkatkan pemahaman bila melihat sepintas garis besarnya. Lihatlah semua subjudul, keterangan gambar dan ringkasan yang ada. Jika membaca bacaan yang cukup panjang, maka bacalah dahulu kalimat pertama dari setiap paragrafnya.

3. Buatlah catatan intisari dari bahan pelajaran
Kalau kamu meringkas materi dari setiap bahan pelajaran ke dalam sebuah catatan kecil, maka akan sangat membantumu mengingat bahan pelajaran itu. Pada saat kamu menulisnya, kamu pasti membaca materinya lagi, bener kan? Itu akan membuatmu cepat hafal materinya. Sebaiknya catatan itu ditulis kedalam buku kecil atau kertas yang bisa dibawa kemana-mana, sehingga bisa dibaca kapan dan dimanapun kamu berada.

4. Berlatihlah tehnik kemampuan mengingat
Agar lebih mudah kamu ingat sebaiknya materi yang akan kamu hafal itu diubah menjadi sebuah singkatan atau kata kunci. Seperti MeJiKuHiBiNiU untuk singkatan-singkatan dari warna pelangi, yaitu Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila dan Ungu.

5. Belajarlah dengan tekun dan rutin
Belajar tepat waktu dan serius juga sangat berpengaruh dalam peningkatan prestasi belajar, apabila kamu jarang belajar maupun  hanya belajar jika akan ada ulangan pasti prestasinya gak akan maksimal. Jadi belajarlah dengan tekun dan rutin selagi ada waktu untuk belajar. Juga jangan belajar dengan tergesa-gesa pada hari terakhir sebelum ulangan, cara belajar seperti itu hasilnya juga nggak akan maksimal.

Jika sudah membaca cara belajar yang baik diatas, praktekkanlah dengan sungguh-sungguh dan lihatlah apa yang akan terjadi!

Matahari

Diposting oleh Diah Novianti di 04.13 1 komentar

Saat matahari tenggelam
Menyilaukan lautan bagai berlian
Di tempat ini kita duduk berdua
Bertanya pada langit sore itu

Apakah sama yang akan kita rasa nanti?
Saat kita menua dan makin dewasa
Kuingin selalu menjadi mataharimu
Yang akan mengalahkan matahari sore ini

Karna ku takkan tenggelam dalam malam
Selama ku masih hidup
Ku akan sanggup untuk mencintaimu
Duhai Kekasihku


* Puisi dari seseorang yang sangat kurindukan
   Yang pernah menjadi tempatku berkeluh kesah
   Yang pernah mebuatku tertawa dan menangis
   Neptunus

Karma...

Diposting oleh Diah Novianti di 03.51 0 komentar

Kini... semua tak ada lagi
Tawa itu .. canda itu .. mata itu ..
Inikah karmaku Tuhan ?
Meski seperti inikah jalan hidupku ?
Dia pergi begitu saja
Meninggalkanku dalam hampa asa ...
          Akankah tawa itu kembali
          Mengisi hidupku ?
          Apatis ...
Dimana dirimu , ingatkah kepadaku ?
Kuselalu disini menanti bayangmu
Keadaanku mencintaimu
Tanpa mampu memiliki
          Kau yang terindah
          Mengisi aku disendiriku
          Seperti tinta biru yang takkan terhapus
          di hatiku ...
Jagalah dirinya .. tuntun dia di jalanMu yang terbaik
Meski kini kubukan siapa-siapa
dan dia telah menusukkan duri yang sangat tajam di hatiku ...
Tapi .. aku tetap dan selalu menyayangimu ...

Sebening Cinta Embun

Diposting oleh Diah Novianti di 03.48 0 komentar

Gadis itu manis, putih dengan lesung pipit di pipinya. Embun. Aku suka memanggilnya dengan nama Embun. Titik-titik air yang jatuh dari langit pada malam hari di atas rerumputan hijau itu yang membuatku damai, sedamai hatiku jika bersamanya. Nama sebenarnya Chika, tapi entah mengapa aku lebih suka memanggilnya dengan sebutan itu, ia juga tak pernah marah jika kupanggil demikian.
Sore itu aku melihatnya duduk sendirian di pinggir taman, aku lalu menghampirinya dan kami duduk bersama. “Embun, kenapa sendirian di sini?” tanyaku memulai pembicaraan. “Aku hanya ingin bersantai dengan suasana sore yang cerah ini. Kamu kenapa bisa di sini?” Embun balik bertanya. “Ah tidak apa-apa. Aku memang suka berjalan-jalan di sekitar taman ini.”jawab Rei. “Oh begitu.”jawabnya singkat. Sejenak kulihat wajahnya yang indah itu tak secerah biasanya, ada apa dengannya? Rasa ingi tahuku muncul, tak biasanya ia seperti ini. Namun, ia akhirnya berpamitan denganku dan beranjak pergi. Aku melihatnya sampai ia hilang di tikungan, kini tinggal aku sendiri duduk ditemani oleh angin semilir yang membelaiku.
Embun, gadis itu begitu periang, mengapa beberapa hari ini wajahnya tampak begitu murung? Aku tak tahu, aku sahabat Embun tapi ia tak pernah mau bercerita mengapa akhir-akhir ini dia bersikap seperti itu. Pagi itu seperti biasa aku selalu ke kelasnya, membawakan sekotak susu strawberry dengan lollipop kesukaannya. Ia menyambutku dengan gembira, aku sangat senang melihatnya.
“Embun, apakah kau suka aku bersikap seperti ini? Tapi mengapa akhir-akhir ini kau bersikap aneh? Ada yang salah denganku?” Tanyaku dengan sangat hati-hati. Embun menunduk, lama baginya untuk menjawab pertanyaanku, aku takut kalau-kalau pertanyaanku menyakiti hatinya.
“Tidak apa-apa Rei, kamu mau tahu sesuatu? Aku tak bisa merahasiakannya sendiri, kamu juga sahabatku.” Jawab Embun perlahan.
“Ada apa?” tanyaku lagi.
“Dua minggu lalu aku memeriksakan diri ke dokter karena sudah lama aku mengalami mimisan secara terus-terusan. Aku merasa sehat-sehat saja, tapi entah kenapa aku sering mimisan. Kata Dokter, aku menderita penyakit leukemia.” Jawab Embun sembari menangis.
Aku tak tahu harus berkata apa lagi, hatiku seperti dihujam ribuan tombak ketika mendengar jawaban Embun. Aku hanya bisa memeluknya, memeluknya dengan segenap perasaan sayangku. Tanpa sadar air mataku menetes, Embun, sosok yang periang dan baik hati seperti itu mengapa harus mengalami penyakit seperti itu. Apakah ini adil Tuhan? Kuusap air mataku dan kuusap air mata Embun, aku hanya bisa memberinya semangat untuk tetap hidup. Embun yang dulu harus kembali lagi meskipun keadaan sudah merubah semuanya. Embun sangat pesimis akan hidupnya, aku juga pesimis karena yang kutahu penyakit leukemia tak ada obatnya. Obat yang diberikan hanya untuk mencegah penyakitnya menjadi-jadi, tak akan memperpanjang usia Embun. Diam-diam aku merasakan ketakutan yang luar biasa, aku takut kehilangan Embun di kemudian hari.
Dua minggu sudah aku tak melihat wajah Embun yang periang itu, senyum manis dengan lesung pipitnya itu tak kutemui lagi. Aku dengar Embun masuk rumah sakit, ia harus dirawat untuk beberapa hari karena penyakitnya itu. Sepulang sekolah aku menjenguknya ke rumah sakit. Aku melihatnya terbaring lemas tak berdaya. Sungguh, teramat sakit bagiku melihat keadaannya. Ia tersenyum kepadaku, aku membalas senyumnya.
“Rei, makasi ya udah mau datang menjengukku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Semakin hari aku semakin lemah. Dokter juga mungkin sudah pesimis akan keadaanku.” Kata Embun tiba-tiba.
Aku merasa sedih, teramat sedih. Melihat perubahan fisik pada diri Embun juga membuat hatiku seperti teriris-iris. Aku mendekatinya lalu memeluknya.
“Rei, aku ingin menjadi embun seperti nama yang sering kau panggil kepadaku. Embun yang bening dan menyimpan sejuta kesucian. Bagaimana menurutmu?” Tanya Embun.
“Aku juga menyukai Embun. Sangat menyukainya.” Jawabku. Aku tak pernah bilang apa-apa kepadanya tentang perasaanku. Saat ini aku hanya ingin menjadi sahabat yang terbaik baginya.
Jam sudah menunjukkan pukul tiga sore, Embun tertidur lelap dan aku pulang ke rumah.
Beberapa bulan kemudian aku menerima sepucuk surat berwarna hijau di meja belajarku. Aku tak pernah tahu kalau ada surat di sana. Kubuka surat itu perlahan dan ternyata dari Embun. Aku menangis membacanya. Mengapa selama ini ia pergi diam-diam hanya untuk menjauhiku? Ia tak ingin mengucapkan selamat tinggal kepadaku agar ia tak menyakiti peasaanku nantinya.
Embun, kamu tau, pertama aku kenal kamu, kamu telah menjadi embun dihidupku, yang menyejukkan hatiku. Dan kamu akan tetap menjadi Embun yang selalu buatku tersenyum.”
Kini ketika aku berjalan pada sore hari di taman itu, tak pernah kulihat lagi Embun duduk di sana. Taman yang penuh kenangan ini tak pernah mati, seperti Embun yang takkan pernah mati.

Rabu, 07 November 2012

Untuk sesuatu yang disebut KENANGAN

Diposting oleh Diah Novianti di 07.05 0 komentar
Aku, kamu, dia, mereka. Aku dan kamu berbeda. Aku dan dia berbeda. Aku dan mereka berbeda. Lalu jika semua berbeda, apa bisa semua yang dulu disamakan dengan sekarang? Entahlah.
Bukankah kita menatap satu langit yang sama? Bukankah kita berada dalam satu atmosfer yang sama? Entahlah.
Mungkin karena terlalu banyak perubahan yang terjadi di sini, hingga aku tak bisa merasakan hembusan angin yang dulu menyertai kita, hangatnya mentari yang selalu menyinari kita, dinginnya malam yang dulu menyelimuti kita. Ah, entahlah.


Di sini sudah terlalu banyak perubahan. Lalu apa bisa semua dirubah menjadi dulu lagi?
Ah tak mungkin, masa lalu hanyalah masa lalu yang tidak akan datang dua kali. Lalu mengapa masih mengharapkan masa lalu datang lagi?
Masa lalu itu buat disimpan, dijadikan pelajaran. Semua yang berlalu gak akan bisa buat kembali lagi. Mungkin semua itu cuma bisa disimpan dalam hati dan kita sebut sebagai KENANGAN. Ya, sebuah kenangan yang didalamnya terdapat suka dan duka.
Lalu haruskah kita menangisi sebuah kenangan? Ya, mungkin ada saatnya, saat kita harus melepas semua kenangan dan berlari meninggalkannya sendirian.
Tapi, bisakah air mata yang kujatuhkan sekarang ditukar dengan kebahagiaan kita dulu?



Dari mantanmu,
yang kadangkala membasahi bantalnya
oleh air mata yang terjatuh untukmu :')

Ini kata-katanya Mbak Dwitasari ya. Dijamin ngena :')

Diposting oleh Diah Novianti di 06.33 1 komentar

  • Aku akan terus mendoakan kebahagiaanmu, meskipun kebahagiaanmu tak lagi membutuhkan hadirku.
  • Berbicara di belakang, juga menjelek-jelekan seseorang; tak akan membuatmu terlihat lebih baik. :)
  • Perasaan sayang gak selalu didasari oleh status, begitu juga keseriusan dan kesetian. Status tak menjamin segalanya.
  • Luka lebih membekas daripada perasaan bahagia. Makanya, lebih sering teringat.
  • Karena yang hilang dan pergi pasti akan selalu dirindukan, semenyakitkan apapun yang terjadi di masa lalu.
  • Saya mencoba menjadi setegar-tegarnya diri saya, tapi mengenai berakhirnya kita; saya tak mampu lagi berbohong.
  • Karena percuma mempertahankan tapi kedua individu yang memperjuangkan malah kesakitan.
  • Kode adalah membuat makna dalam pikiran orang lain. Membuat kamu paham, ada perasaan yang harus kamu mengerti.
  • Dan, dia yang begitu rajin mencibir dan mengurusi hidupmu adalah dia yang tahu bahwa hidupnya tak semenarik hidupmu.
  • Suatu tanggal menyimpan memorinya masing-masing, suatu tanggal berisi kenangannya tersendiri
  • Biarkan Tuhan menyimpan semuanya, sampai kita benar-benar dewasa dan siap untuk mengetahuinya.
  • Tuhan bukan pesulap yang memperkaya kita tanpa perlu berusaha!
  • Bercerminlah sedikit kalau kamu tidak mau bercermin terlalu banyak, supaya kamu tahu bahwa hidupmu pun tidak selalu benar
  • Saat memberi, yang kita berikan justru akan abadi. Tidak akan berkurang.
  • Kesalahan itu wajar , karena "Orang yang tidak pernah salah adalah orang yang tidak pernah mencoba sesuatu yang baru" :)
  • Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis, kebahagiaan ada untuk mereka yang telah tersakiti o:)
  • Hal yang pertama kali ingin kusentuh jika bertemu denganmu: hatimu. Sesingkat dan sesederhana itu.
  • Tuhan, katakan kalau pertemuan ini hanya KEBETULAN, sehingga aku tak harus berharap terlalu banyak.
  • Engkau lupakan aku, semua usahaku, semua peristiwa kita, semua kebersamaan kita.
  • Seperti lilin yang rela membakar tubuhnya untuk menerangi, seperti aku yang rela mencintai kamu walau terus disakiti.
  • Karena begitu saja kau renggut hatiku, juga dengan begitu saja kau abaikan perasaanku.
  • Malaikat tak perlu cantik, apalagi tampan. Karena dia akan tetap terlihat memesona, dalam tampang sederhana.
  • Ada saatnya lengan kita saling bertemu, ada saatnya peristiwa bernama pelukan itu akan terlaksana, sesederhana itu :)
  • Menyakitkan itu sederhana, ketika aku sibuk menatapmu dan memerhatikanmu. Tapi, kausibuk dengan duniamu.
  • Ada masanya, ada saatnya, kamu akan merasa ada yang hilang ketika aku hilang. Mungkin bukan sekarang, tapi nanti.

Duh, masih banyak lagi kata-kata Dwitasari yang ngena di hati, untuk selengkapnya follow aja @dwitasaridwita :')

Untuk Neptunusku

Diposting oleh Diah Novianti di 05.53 0 komentar
Neptunus...
Hari ini ijinkan aku
Mengutarakan apa yang sudah lama terpendam dihatiku

Neptunus...
Apa kamu tahu
Betapa sulit untukku menyembunyikan air mata
yang terjatuh untukmu

Neptunus...
Apa kamu tahu
Betapa remuk hatiku
Saat aku melihatmu berjalan bahagia bersamanya

Neptunus...
Apa kamu tahu
Betapa aku tidak ingin memiliki hati lagi
Agar aku tak pernah merasakan sakit
Agar aku tak pernah tau rasanya meratap

Neptunus...
Aku tahu aku tak pernah salah untuk menyayangimu
Aku tahu aku tak pernah keliru untuk berjalan bersama kenangan
Karena radarku tak pernah salah memilihmu

Neptuunus...
Aku masih di sini 
Bersama kenangan kita
Berlari membawa kenangan
Karna aku tak ingin berlari meninggalkan kenangan kita sendirian

Neptunus...
Walau harimu indah tanpaku
Akan selalu ada doa untukmu
Untuk bahagia dan tawamu
Selalu

Neptunus...
Aku masih Saturnusmu
Saturnus yang dulu, karena aku tetap ingin menjadi Saturnus
dan akan tetap menjadi Saturnus untukmu

Neptunus...
Hari ini, detik ini
Aku masih dan akan terus menyayangimu
Selalu

Buat Kamu, seseorang yang jauh di sana.

Diposting oleh Diah Novianti di 05.38 0 komentar

Halo, kamu yang di sana. Masih inget sama kita yang dulu satu? Masih inget aku dan kamu yang sempat menjadi kita? Yaampun, betapa sweetnya kita yang belum berubah. 
Gimana kabar sekarang? Aku tahu kamu sudah bahagia sama dewi barumu. Ah betapa indahnya aku pernah berada di posisinya :')
Gimana kabar boneka doraemon yang pernah aku kasih ke kamu? Atau gimana kabar topi yang aku kasih waktu kamu ulang tahun ke-15? 


Apa kamu sudah bahagia sekarang? Apa sudah tidak memerlukan aku lagi?
Ah betapa bodohnya aku yang masih rela dipermainkan kenangan. Yang masih ingin berlari bersama kenangan. Yang masih ingin hidup bersama kenangan. 
Betapa indahnya semua yang dulu belum berubah. Yang belum dihapus hempasan ombak, yang belum terkoyak ditiup angin, yang belum hilang ditelan bumi.
Ya, aku selalu mengingat semua itu. Semua yang kusebut kenangan. Apa kamu juga akan mengingat hal yang sama denganku? Mungkin iya, mungkin juga tidak karena kamu telah disibukkan dengan dunia barumu.
Dan mungkin sampai saat ini, aku masih menyayangimu.

Untuk Neptunus yang paling indah di semesta ini.
Untuk bintang yang paling hebat yang pernah ada.
Untuk Komang Bintang Satria Mahaputra.

Selamat menjalani hidup baru :)


With love.
Diah

Jumat, 30 November 2012

Bintang tak berkilau

Diposting oleh Diah Novianti di 23.16 0 komentar
Ketika aku menutup mata
Dalam bayang kulihat kau di sana
Dalam hati aku bertanya
Masih adakah aku di nadimu?

Ketika malam semakin larut
dan nyanyian burung hantu kian bersahutan
Dalam sunyi kubertanya
Masih adakah aku di hatimu?

Oh bintang di langit sana
Dapatkah engkau menemukan jawabku?
Bahkan ketika bintang tak lagi berkilau
Aku masih enggan beranjak

Entah,
Aku berusaha mencari cahayanya
Mencari jawaban atas semua ini
Untuk kamu yang di sana, yang entah dimana
Aku merindukanmu...

Hari ini ada cinta (:

Diposting oleh Diah Novianti di 22.47 0 komentar
Ketika denting" jarum jam berbunyi, menandakan detik demi detik berganti menjadi menit. Menit berganti menjadi jam. Dan jam akan berganti seiring dengan berjalannya hari. Pernahkah kau melihat bahwa cinta ada di setiap waktu yang menemanimu?
Sesuatu yang tidak dapat kau lihat tapi dapat kau rasakan itu ada. Ya, dia ada di setiap harimu. Menemanimu ketika engkau merasa bahagia. Menemanimu ketika kamu menangis. Tapi pernahkah kamu merasakan cinta hadir di sebelahmu saat ini?
Dia cinta. Itu cinta. Indah dan begitu mendebarkan ketika ia berada di sampingmu. Cinta, hadirnya selalu membawa kebahagiaan. Dan ketahuilah, tidak selamanya cinta membawa penderitaan. Apakah dia cinta? Iya, dia cinta. Kejarlah dan jangan menyerah untuk menggapainya, karena cinta selalu butuh perjuangan. 



Temukan cintamu dan kejarlah dia! (:

With love,
Diah. 

Sabtu, 24 November 2012

Kamu, Si Penghancur Dalam Kegelapan Malam.

Diposting oleh Diah Novianti di 21.30 0 komentar
Sadarkah
Siapa penghancur harapanku
Yang sekarang berbahagia
Yang sekarang bersuka ria

Sadarkah
Siapa panghancur mimpiku
Dan meninggalkanku terjatuh
Sendirian

Seseorang di sana
yang kusayangi
Haruskah ku memberimu kesempatan lagi
Setelah semua terasa menyakitkan

Seseorang yang di sana
yang kusayangi
Terlalu sering membuatku terjatuh
Hingga luka ini tak lagi rasa

Aku hanya seonggok boneka
yang kau permainkan
yang kau hancurkan

Wahai kamu,
Aku terlalu menyayangimu
Hingga mata tak lagi bisa melihat
Hingga hati tak lagi bisa merasakan

Cukup,
Aku ingin bahagia
Aku ingin bebas dari belenggumu
Karena seorang "aku" tak lagi ingin bersama kenangan

Kamu
Si penghancur dalam kegelapan malam
Berbahagialah.

* Untuk kamu, si penghancur dalam kegelapan malam
   Musuh dalam selimut




Hidup itu indah. Percayalah (:

Diposting oleh Diah Novianti di 20.25 0 komentar
Berbicara tentang hidup, kadang kita merasa bahwa hidup tak selalu indah. Ada kalanya kita tidak ingin merasakan kesulitan dalam hidup, ada kalanya kita merasakan bahwa hidup di dunia ini terlalu kejam dan menyiksa. Memang, tapi tak semua hidup seperti itu.
Berlarilah selagi engkau bisa berlari. Jalanilah selagi hidup masih ada. Hidup ini indah dengan semua yang diciptakan di dalamnya. Kapan lagi kamu bisa melihat matahari tersenyum setiap paginya. Kapan lagi kamu bisa merasakan kasih sayang dari orang-orang di sekitarmu atau hanya sekedar merasakan hempasan angin di wajahmu. Hidup ini indah, kawan. Tidak selalu yang kamu alami ini sulit, hadapilah maka kamu akan mendapat kemudahan nantinya. Hidup ini jangan disia-siakan dengan hal-hal yang tidak berguna.

Untuk kamu yang sedang mendapat kesusahan dalam hidup, hadapilah dengan sekuat tenaga karena apapun usahamu untuk menghadapi kesusahan tersebut tidak akan sia-sia.
Untuk kamu yang merasa bahwa hidup ini terlalu sulit dan kejam, ketahuilah di luar sana, di luar duniamu sekarang bahwa hidup tidak seperti yang kamu bayangkan. Hidup penuh dengan warna-warni kehidupan orang disekitarmu.
Untuk kamu yang ingin hidupmu indah seperti orang lain, ketahuilah bahwa orang lain tidak mempunyai kehidupan semenarik dirimu. Ada kalanya kita menyadari bahwa hidup kita lebih menarik dari orang lain. Ingat, jika kamu masih diberi kehidupan berarti kamu adalah sosok yang pantas untuk mendapat hidup yang menarik.



Sayangilah hidupmu maka hidup akan memberi warna pada kehidupanmu.

With love,
Diah.

Secret Admirer = Seseorang yang berharap berlebihan?

Diposting oleh Diah Novianti di 02.52 0 komentar
Secret = rahasia. 
Admirer = pengagum.
Sudah jelas dari definisi di atas bahwa secret admirer adalah seorang pengagum rahasia. Menjadi seorang secret admirer tidak mudah, berusaha menyembunyikan perasaan dan hanya bisa melihat dari kejauhan. Seorang secret admirer memang selalu berharap bahwa gebetannya pun menyukainya. Tapi, bukan berarti seorang secret admirer adalah seseorang yang berharap terlalu berlebihan.
Secret admirer atau pemuja rahasia tidak selalu berharap berlebihan. Mungkin beberapa dari mereka hanya menyukai seseorang karena fisiknya atau karena kepintarannya, mungkin juga karena ia juga anak yang lumayan terkenal di sekolah. Seorang secret admirer yang terlalu fanatik memang kadang terlalu berharap berlebihan. Sah-sah saja seseorang berharap, tapi sesuatu yang berlebihan pasti akan tidak baik. Mungkin kamu nanti akan sakit jika mengetahui bahwa gebetanmu sudah mempunyai incaran atau menyukai orang lain.


So, jadilah seorang Secret Admirer yang sewajarnya saja tanpa harus belebihan :)

Jumat, 23 November 2012

Semua yang datang kan pergi, sisakan lembaran memori (:

Diposting oleh Diah Novianti di 04.10 0 komentar
Semua di dunia ini akan kembali ke asalnya. Begitu juga dengan cerita, tidak peduli berakhir menyedihkan atau menyenangkan, tapi ketahuilah semua cerita pasti berakhir. Menerima dari akhir tersebutlah yang susah, semua butuh proses. Entah mengapa Tuhan menciptakan segala sesuatu yang sangat indah tapi pada akhirnya akan hilang juga. Entah, hukum alam, mungkin. Atau Tuhan ingin menguji berapa besar kamu bisa menghargai sesuatu itu.
Semua cerita yang berakhir akan menyisakan sesuatu yang disebut kenangan. Ah, aku benci mengingat kenangan, telalu menyedihkan terkadang. Beberapa orang mungkin sependapat denganku, ya beberapa orang yang memiliki kisah indah di awal tapi berakhir menyedihkan. Entah mengapa juga, sesuatu yang awalnya indah selalu berakhir ironis. Seperti suatu adat istiadat, selalu seperti itu dan tidak berubah. 
Jadi, untuk kamu yang sedang bersedih karna kehilangan sesuatu, ketahuilah bahwa hidupmu masih banyak berguna untuk melakukan hal lain yang lebih bermanfaat. Percayalah bahwa mengorbankan sesuatu yang indah kelak kamu akan mendapatkan sesuatu yang lebih indah lagi :)
Untuk kamu yang sedang merasa bahwa kenangan adalah sesuatu yang menyakitkan untuk diingat, ketahuilah bahwa tidak semua kenangan akan menyakitkan untuk diingat. Kamu hanya mengingat semua sesuatu yang indah, maka dari itu kamu sakit jika mengingatnya :)
Untuk kamu yang belum bisa menerima bahwa semuanya telah menjadi sebuah kenangan, ketahuilah bahwa semua cerita pasti akan berakhir. Tidak peduli mau berakhir bahagia atau menyedihkan. Tataplah ke depan dan kamu akan menemukan sesuatu yang baru yang jauh lebih luar biasa dari sebelumnya :)


Hargailah kenangan dan maknai hidupmu.

With love,
Diah

Kamis, 22 November 2012

Semua yang disebut dengan MELUPAKAN (:

Diposting oleh Diah Novianti di 06.04 0 komentar
Aku ingin tahu apa arti melupakan. Apakah berarti tidak mengingat orang yang pernah berbaik hati kepada kita? Apakah berarti tidak mengingat seseorang yang pernah punya kenangan bersama kita? Apakah berarti tidak mengingat perasaan yang pernah kita berikan untuk seseorang? Ah, rasanya terlalu mengerikan jika definisi melupakan seperti itu. Menurutku melupakan itu sederhana. Memandang ke depan dan tidak mengingat/menyesali semua perbuatan yang dulu kita lakukan. Anggap saja sebagai sebuah pelajaran. Aku tidak pernah ingin melupakan seseorang, terkadang orang tersebut yang memaksa kita untuk melupakannya.
Ya, kamu yang di sana. Apa sudah siap aku lupakan? Ah, bukan itu pertanyaan yang seharusnya. Apa aku sudah siap untuk melupakanmu? Aku rasa iya, walau terkadang aku masih sering merindukanmu. Sosok yang memiliki rambut keriting dengan kulit putih itu harus aku lupakan. Kamu yang di sana, yang sudah berbahagia dengan pilihanmu saat ini. Apa kamu masih sering mengingatku? Atau sudah berteman dengan yang namanya melupakan? Aku juga ingin sepertimu. 
Kamu yang di sana, aku tahu aku tak pernah salah dengan keputusanku untuk menjauhimu. Sebuah keputusan yang tepat karena aku sudah terlalu lelah berlari bersama kenangan. Karena duri-duri ini sudah cukup menggoreskan luka yang cukup dalam untuk bisa berlari lagi bersama kenangan. Indah tapi menyakitkan. Kamu yang di sana, sudah siap untuk aku lupakan? :)



Untuk seseorang yang pernah meninggalkanku dalam keadaan terjatuh.
Untuk seseorang yang pernah berlari meninggalkanku bersama kenangan.
Untuk seseorang yang kusayangi tapi terlalu sering menyakitiku.
Untuk seseorang yang berkilau tapi sekarang tak lagi indah.
:)

Sabtu, 17 November 2012

Thank you for all people who love me (:

Diposting oleh Diah Novianti di 06.53 0 komentar
17 November.
Hari ini umurku bertambah satu tahun. Ada banyak harapan yang semoga saja bisa terkabul. Terimakasih buat semua orang yang masih bisa menemaniku sampai saat ini :)
Hari ini hari bahagia. Semoga aku bisa tambah rajin, pintar, dan cantik tentunya :3 Semoga tidak ada lagi kesedihan yang terlalu berlarut-larut. Semoga semua yang aku inginkan bisa tercapai. Astungkara :)
Sekarang pengen banget ngucapin rasa terimakasih aku buat banyak orang yang masih bisa di sampingku.
First, terimakasih buat semua orang yang udah ngucapin selamat ulang tahun. God bless you too!
Then, terimakasih buat pepeng, ginda, dessy, lia, kalyana, dinda, intan sama dek arny buat hari ini. Spesial banget :*
Terus, terimakasih buat Komang Bintang Satria Mahaputra buat semua kenangan dari kelas 8 sampai sekarang :)Terimakasih udah mau jadi penyemangat aku. Tapi mulai sekarang, aku harus sendiri :)
Terimakasih buat Bapak sama Ibu yang gak pernah ngeluh buat nyayangin Diah sampai Diah di umur 15 tahun ini {}
Terimakasih buat Adit, adik aku yang sering buat rusuh, yang sering aku ajak berantem, yang sering aku tangisin sama nangisin aku :D
Terimakasih buat someone spesial yang belum boleh aku sebutkan namanya di tulisanku. Hari ini beautiful day liat kamu main :*
Terimakasih buat adik kelas sama kakak kelas yang udah ngucapin selamat ulang tahun ;)
Yapp, waktu habis. Karna aku sudah 15 tahun sekarang, belajar buat engga liat ke belakang lagi. Jangan galau-galau lagi. Semoga (:

Selamat malam 17 November :'D

Jumat, 09 November 2012

Masih Bisakah Hari Itu Terulang?

Diposting oleh Diah Novianti di 05.10 0 komentar

“Fio, tunggu…!”, langkahku langsung terhenti kala Denis memanggilku. “Ada apa ?” ” Ini, buku latihanmu ketinggalan.”kata Denis. “Makasi” jawabku sambil tersenyum. Denis membalas senyumku, senyum manis yang memberikan arti bahwa ia adalah sosok anak muda yang ramah dan baik hati.

Ya, dialah Denis. Siswa SMA 46 Jakarta yang cukup banyak punya penggemar. Aku pun sudah lama memendam rasa kepadanya. Aku dan dia memang sudah kenal sejak lama karena dari sekolah dasar aku sudah sekelas dengannya. Awalnya, tak ada kedekatan apapun di antara kami, hingga suatu hari Denis mengajakku pulang bersama. “Mau pulang sama aku nggak ?” tanyanya sambil tersenyum. Senyum yang dapat membuat siapa saja melayang karnanya. “Bole aja”, tanpa basa basi aku langsung mengiyakan ajakan itu. Dari sana, aku mulai dekat dengannya. Dan akhirnya, saat itu pun tiba. Denis memintaku untuk menjadi pacarnya. Tak perlu banyak waktu untuk menjawab semua itu karna memang itulah mimpiku sejak SMP.

Kini, hari-hariku pun sudah ditemani oleh Denis. Semua terasa sangat menyenangkan. Dan ternyata, itu hanya awalnya saja. Ketika hubunganku dengannya memasuki usia ke-3 bulan, saat itulah mimpi burukku datang.



“Fio, sini, aku mau ngomong sesuatu.”kata Denis. Aku langsung menelan ludah, tahu bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi padaku. “Aku mau kita temenan aja.”lanjut Denis.

Taaarr ! Seakan ada ribuan cambuk yang mengenai hatiku. Aku langsung menitikkan air mata, tetapi segera kuhapus tanpa sepengetahuan Denis. Aku tak ingin lemah di hadapannya. Aku hanya diam.

“Fio, maafin aku…” Aku langsung berlari sejauh mungkin, tak peduli walau langit sedang menangis seakan tahu apa yang kini tengah aku rasakan. Aku berlari di tengah derasnya hujan, tak ada tanda-tanda kalau Denis akan mengejarku. Biarlah, kataku dalam hati.

Keesokan harinya, tak sengaja aku bertemu Denis di sebuah pusat perbelanjaan. Ia bersama seorang perempuan cantik, berkulit putih, manis, tinggi pula. Ideal sekali untuk ukuran seorang wanita sempurna. Oh Tuhan, ironis. Satu kata yang dapat mewakilkan keadaanku saat ini setelah aku berusaha untuk mempertahankan semuanya. Kini, hancur sudah semuanya karena orang yang kusayangi.

Aku ingin sematkan bintang di dahinya, agar ia tahu betapa besar rasa sayangku padanya. Tuhan, masih bisakah hari itu terulang ? Hari dimana aku dan Denis masih bersama .
*****


* Ini loh cerpenku yang pernah dimuat di gen22.blospot.com ^^
  Thanks for read :*
  Facebook : Diah Novianti
  Twitter : @novidiahnovi

Rasa yang Abadi

Diposting oleh Diah Novianti di 04.46 0 komentar


Hancur hatiku mengetahui dia telah kembali bersama perempuan itu. Rasa sayang yang selama ini kuberikan seolah semuanya sia-sia. Nia, gadis yang baru masuk SMA itu menangis sesenggukan di kamarnya. Ia tak pernah menyangka semua akan berakhir seperti ini. Pengorbanan yang selalu ia berikan kepada Rio kini terbuang sia-sia sudah. Namun, ia tak pernah merasa benci kepada Rio, walaupun luka yang ada di hatinya saat ini adalah penghianatan Rio kepadanya. Banyak kenangan yang telah ia lalui bersama Rio. Salah satu yang tidak bisa ia lupakan begitu saja adalah ketika Rio mengajaknya ke suatu tempat yang indah, hanya berdua dan memakaikan bunga ke telinga Nia.
Berhari-hari Nia berada di dalam keterpurukannya. Hingga pada suatu hari, rasa sakitnya itu tak terbendung lagi. Ia menangis di bawah pohon jambu di halaman sekolah ketika melihat Rio berjalan bersama perempuan itu. Betapa pedih yang Nia rasakan. Air mata hangat mengalir di pipinya yang merona itu. Dan pada saat ia berada dalam kesendiriannya, seorang laki-laki mengulurkan tisu dan membantu mengusap air matanya. Ya, dialah Nino. Seorang laki-laki yang baik, ramah, dan juga pintar. Sesaat aku termenung menatapnya. Ternyata masih ada laki-laki yang baik di dunia ini. Ia mendengarkan semua ceritaku tentang Rio. Ia juga membantu untuk menenangkan diriku saat itu. Dia mengusap air mata yang terus mengalir membasahi pipiku, hingga ia memelukku untuk membuatku tenang.
Tak kusangka, semakin hari aku semakin dekat dengan Nino. Setiap hari ia memberikan kata-kata yang dapat membuatku tenang. Nino amat perhatian kepadaku. Sedikit demi sedikit aku mulai menyukainya dan melupakan sakit yang kuderita karena Rio. Aku mulai dekat dengan Nino, mulai dari jalan bareng ke kantin, membantuku dalam mengerjakan tugas sampai mengajakku jalan-jalan keluar untuk sekedar menghiburku dalam melupakan kesedihanku. Aku amat bahagia bersamanya. Dan pada suatu hari, kata-kata itu keluar dari mulut Nino. Ia menyayangiku dan tidak akan membuatku sedih dan sakit seperti yang Rio perbuat kepadaku. Aku pun merasa mulai menyayanginya.
Aku menerima Nino apa adanya. Hari-hari yang kujalani kini memang penuh kebahagiaan, namun terkadang bayang-bayang dan rasa sakit yang Rio berikan kerap kali muncul dalam mimpiku. Aku menangis setiap kali mengingat itu. Aku bercerita kepada sahabatku, Tito namanya. Dan ia dapat membuatku sedikit tenang dengan kata-katanya.
Nino amat menyayangiku, aku tahu itu. Begitu pun aku, aku sangat menyayanginya. Namun, bayang-bayang Rio yang kerap kali muncul membuatku takut. Nino tak pernah mengetahui hal ini karena aku pun tak ingin ia mengetahuinya. Cukup aku dan Tito yang tahu.
Sore itu, Nino mengajak Nia berjalan-jalan ke pantai. Sungguh sial nasib Nia hari itu. Dilihatnya Rio bersama cewek barunya yang juga berjalan-jalan di sekitar pantai. Ingin rasanya ia cepat-cepat pergi dari sana. Ketika kami bertatap muka, Rio memberikan senyum manisnya kepadaku. Ingin rasanya aku membalas senyumnya. Namun, entah mengapa aku mulai membenci Rio, segera aku memalingkan muka darinya. Nino mengejutkanku saat aku termenung memikirkan kejadian barusan. Ia tersenyum lembut mengusap wajahku. Dengan penuh percaya diri aku dan Nino berjalan di depan Rio sambil berkata, “Tau gak, kamu itu orang terjahat yang pernah aku temui di dunia ini !” teriakku dengan pandangan lurus ke depan. Nino dan Rio tersentak kaget, mereka tak menyangka aku akan berkata seperti itu. Aku lantas mengajak Nino cepat-cepat pulang.
Malam harinya, aku termenung di meja belajarku. Tak pernah terpikirkan kata-kata tadi sore itu akan terlontar dari mulutku. Aku sendiri juga tak menyadarinya. Lamunanku terhenti ketika kudengar ada pesan masuk di HP ku. “Tidur Niaku sayang, udah malem.” “Iyaa.” Balasku singkat dari pesan Nino tadi. Aku mematikan lampu kamar dan segera tidur.
Esok harinya ketika pulang sekolah, tak biasanya kulihat Rio berjalan kaki. “Kemana mobil mewah yang selalu menjemputnya itu?”, pikirku dalam hati. Dan saat Rio menyebrang jalan, kulihat mobil bergerak kencang dari arah kanan. Aku terkejut. Segera kudorong tubuh Rio ke tepi jalan. Namun naas bagiku, aku yang tertabrak oleh mobil itu. Aku langsung tak sadarkan diri.
Begitu aku bangun, kudengar seseorang memanggil namaku. “ Nia, bangun.“ Aku tahu persis suara itu. Suara yang sudah lama tak kudengar, suara yang dulu selalu membuatku bahagia. “Nia.” ulangnya lagi. Sekarang aku benar-benar sadar. Benar, itu suara Rio. “ Nia, maaf ya, karena aku kamu jadi begini.” Kulihat bulir-bulir air mata mulai keluar dari matanya, mata yang gagah dan berani. Aku merasa ada yang aneh pada diriku, kakiku tidak bisa digerakkan lagi. “Kakiku, kenapa dengan kakiku?? Kenapa gak bisa bergerak?? Kenapaa ??!” Aku menjerit histeris setelah mengetahui kakiku lumpuh dan juga terluka parah akibat benturan yang sangat keras. Aku harus menerima sebuah kenyataan pahit lagi, akibat luka yang cukup parah dan benturan itu, aku harus mengamputasi kakiku. Aku semakin terpukul oleh kejadian ini. Tak pernah kusangka aku akan kehilangan kaki kananku. Tangisku langsung meledak saat itu juga. Aku terpukul, sangat terpukul.
Keesokan harinya jadwal operasiku akan berjalan. Aku mencoba tabah menghadapi semua ini. Dengan tenaga yang seadanya, aku berusaha untuk mengucapkan sesuatu kepada Rio. “Rio, aku masih menyayangimu, sangat menyayangimu. Tak dapat kupungkiri bahwa kau pernah menjadi bagian dari hidupku. Dan sampai aku bekata demikian pun, kamu masih tetap jadi bagian dari hidupku.” Nia berkata sambil tersenyum lembut. Ia juga meminta maaf kepada Nino dan Nino pun merelakan semuanya.
Satu jam, dua jam, operasi Nia tak kunjung selesai. Orang tua Nia mulai khawatir, begitu juga dengan Nino dan Rio. Saat itu juga lampu kamar operasi mati. Dokter keluar dengan keringat yang bercucuran di sekujur tubuhnya. “Bagaimana Dok ?” Tanya Papa Nia cemas. “ Maaf Pak, tapi kami sudah melakukan yang terbaik, kondisi anak bapak tiba-tiba drop saat melakukan operasi ini.” Tangis semua yang ada di sana langsung mengucur deras. Mereka kehilangan Nia, sosok gadis remaja yang ramah, sopan dan juga periang. Tak ada satupun kata-kata yang keluar dari mulut mereka. Hanya tangis yang menemani mereka malam itu.
Penguburan Nia pun berlangsung. Semua teman-teman sekolah Nia menangisi kepergiannya. Rio terus memeluk batu nisan Nia. Tangisnya masih terus mengalir. Ia merasa ini semua terjadi karena kesalahannya. Di pusara Nia, ia berdoa dan berkata, “Nia, sampai kapanpun kamu tetap bidadari hatiku, berbahagialah kau di sana.” Kata Rio sambil terus menangis. Mungkin Nia di sana juga akan berkata, “Rio, aku juga sangat menyayangimu, akan terus kupendam rasa ini dan akan menjadi rasa yang abadi.”
***

Tips Belajar

Diposting oleh Diah Novianti di 04.19 0 komentar

Temen-temen yang mau tips belajar yang baik, dicoba ini ya. Setelah saya rangkum dari semua yang saya baca, saya menyimpulkan seperti ini. Semoga bermanfaat :)
1. Ciptakan suasana yang kondusif
Dalam belajar, kamu harus menciptakan suasana yang kondusif, nyaman dan tenang untuk belajar. Karena bagaimanapun jika ingin materi yang kamu pelajari itu bener-bener masuk ke otakmu, kamu harus tenang dan dalam keadaan yang nyaman. Sehingga nggak mengganggu konsentrasi. Belajar di luar ruangan mungkin adalah pilihan yang cukup baik, karena selain lebih fresh, kita juga bisa lebih tenang dan nggak penat dalam belajar.


2. Lihat garis besarnya dahulu
Jika membaca bahan pelajaran yang baru, jangan langsung menceburkan diri kedalamnya. Kamu bisa lebih meningkatkan pemahaman bila melihat sepintas garis besarnya. Lihatlah semua subjudul, keterangan gambar dan ringkasan yang ada. Jika membaca bacaan yang cukup panjang, maka bacalah dahulu kalimat pertama dari setiap paragrafnya.

3. Buatlah catatan intisari dari bahan pelajaran
Kalau kamu meringkas materi dari setiap bahan pelajaran ke dalam sebuah catatan kecil, maka akan sangat membantumu mengingat bahan pelajaran itu. Pada saat kamu menulisnya, kamu pasti membaca materinya lagi, bener kan? Itu akan membuatmu cepat hafal materinya. Sebaiknya catatan itu ditulis kedalam buku kecil atau kertas yang bisa dibawa kemana-mana, sehingga bisa dibaca kapan dan dimanapun kamu berada.

4. Berlatihlah tehnik kemampuan mengingat
Agar lebih mudah kamu ingat sebaiknya materi yang akan kamu hafal itu diubah menjadi sebuah singkatan atau kata kunci. Seperti MeJiKuHiBiNiU untuk singkatan-singkatan dari warna pelangi, yaitu Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila dan Ungu.

5. Belajarlah dengan tekun dan rutin
Belajar tepat waktu dan serius juga sangat berpengaruh dalam peningkatan prestasi belajar, apabila kamu jarang belajar maupun  hanya belajar jika akan ada ulangan pasti prestasinya gak akan maksimal. Jadi belajarlah dengan tekun dan rutin selagi ada waktu untuk belajar. Juga jangan belajar dengan tergesa-gesa pada hari terakhir sebelum ulangan, cara belajar seperti itu hasilnya juga nggak akan maksimal.

Jika sudah membaca cara belajar yang baik diatas, praktekkanlah dengan sungguh-sungguh dan lihatlah apa yang akan terjadi!

Matahari

Diposting oleh Diah Novianti di 04.13 1 komentar

Saat matahari tenggelam
Menyilaukan lautan bagai berlian
Di tempat ini kita duduk berdua
Bertanya pada langit sore itu

Apakah sama yang akan kita rasa nanti?
Saat kita menua dan makin dewasa
Kuingin selalu menjadi mataharimu
Yang akan mengalahkan matahari sore ini

Karna ku takkan tenggelam dalam malam
Selama ku masih hidup
Ku akan sanggup untuk mencintaimu
Duhai Kekasihku


* Puisi dari seseorang yang sangat kurindukan
   Yang pernah menjadi tempatku berkeluh kesah
   Yang pernah mebuatku tertawa dan menangis
   Neptunus

Karma...

Diposting oleh Diah Novianti di 03.51 0 komentar

Kini... semua tak ada lagi
Tawa itu .. canda itu .. mata itu ..
Inikah karmaku Tuhan ?
Meski seperti inikah jalan hidupku ?
Dia pergi begitu saja
Meninggalkanku dalam hampa asa ...
          Akankah tawa itu kembali
          Mengisi hidupku ?
          Apatis ...
Dimana dirimu , ingatkah kepadaku ?
Kuselalu disini menanti bayangmu
Keadaanku mencintaimu
Tanpa mampu memiliki
          Kau yang terindah
          Mengisi aku disendiriku
          Seperti tinta biru yang takkan terhapus
          di hatiku ...
Jagalah dirinya .. tuntun dia di jalanMu yang terbaik
Meski kini kubukan siapa-siapa
dan dia telah menusukkan duri yang sangat tajam di hatiku ...
Tapi .. aku tetap dan selalu menyayangimu ...

Sebening Cinta Embun

Diposting oleh Diah Novianti di 03.48 0 komentar

Gadis itu manis, putih dengan lesung pipit di pipinya. Embun. Aku suka memanggilnya dengan nama Embun. Titik-titik air yang jatuh dari langit pada malam hari di atas rerumputan hijau itu yang membuatku damai, sedamai hatiku jika bersamanya. Nama sebenarnya Chika, tapi entah mengapa aku lebih suka memanggilnya dengan sebutan itu, ia juga tak pernah marah jika kupanggil demikian.
Sore itu aku melihatnya duduk sendirian di pinggir taman, aku lalu menghampirinya dan kami duduk bersama. “Embun, kenapa sendirian di sini?” tanyaku memulai pembicaraan. “Aku hanya ingin bersantai dengan suasana sore yang cerah ini. Kamu kenapa bisa di sini?” Embun balik bertanya. “Ah tidak apa-apa. Aku memang suka berjalan-jalan di sekitar taman ini.”jawab Rei. “Oh begitu.”jawabnya singkat. Sejenak kulihat wajahnya yang indah itu tak secerah biasanya, ada apa dengannya? Rasa ingi tahuku muncul, tak biasanya ia seperti ini. Namun, ia akhirnya berpamitan denganku dan beranjak pergi. Aku melihatnya sampai ia hilang di tikungan, kini tinggal aku sendiri duduk ditemani oleh angin semilir yang membelaiku.
Embun, gadis itu begitu periang, mengapa beberapa hari ini wajahnya tampak begitu murung? Aku tak tahu, aku sahabat Embun tapi ia tak pernah mau bercerita mengapa akhir-akhir ini dia bersikap seperti itu. Pagi itu seperti biasa aku selalu ke kelasnya, membawakan sekotak susu strawberry dengan lollipop kesukaannya. Ia menyambutku dengan gembira, aku sangat senang melihatnya.
“Embun, apakah kau suka aku bersikap seperti ini? Tapi mengapa akhir-akhir ini kau bersikap aneh? Ada yang salah denganku?” Tanyaku dengan sangat hati-hati. Embun menunduk, lama baginya untuk menjawab pertanyaanku, aku takut kalau-kalau pertanyaanku menyakiti hatinya.
“Tidak apa-apa Rei, kamu mau tahu sesuatu? Aku tak bisa merahasiakannya sendiri, kamu juga sahabatku.” Jawab Embun perlahan.
“Ada apa?” tanyaku lagi.
“Dua minggu lalu aku memeriksakan diri ke dokter karena sudah lama aku mengalami mimisan secara terus-terusan. Aku merasa sehat-sehat saja, tapi entah kenapa aku sering mimisan. Kata Dokter, aku menderita penyakit leukemia.” Jawab Embun sembari menangis.
Aku tak tahu harus berkata apa lagi, hatiku seperti dihujam ribuan tombak ketika mendengar jawaban Embun. Aku hanya bisa memeluknya, memeluknya dengan segenap perasaan sayangku. Tanpa sadar air mataku menetes, Embun, sosok yang periang dan baik hati seperti itu mengapa harus mengalami penyakit seperti itu. Apakah ini adil Tuhan? Kuusap air mataku dan kuusap air mata Embun, aku hanya bisa memberinya semangat untuk tetap hidup. Embun yang dulu harus kembali lagi meskipun keadaan sudah merubah semuanya. Embun sangat pesimis akan hidupnya, aku juga pesimis karena yang kutahu penyakit leukemia tak ada obatnya. Obat yang diberikan hanya untuk mencegah penyakitnya menjadi-jadi, tak akan memperpanjang usia Embun. Diam-diam aku merasakan ketakutan yang luar biasa, aku takut kehilangan Embun di kemudian hari.
Dua minggu sudah aku tak melihat wajah Embun yang periang itu, senyum manis dengan lesung pipitnya itu tak kutemui lagi. Aku dengar Embun masuk rumah sakit, ia harus dirawat untuk beberapa hari karena penyakitnya itu. Sepulang sekolah aku menjenguknya ke rumah sakit. Aku melihatnya terbaring lemas tak berdaya. Sungguh, teramat sakit bagiku melihat keadaannya. Ia tersenyum kepadaku, aku membalas senyumnya.
“Rei, makasi ya udah mau datang menjengukku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Semakin hari aku semakin lemah. Dokter juga mungkin sudah pesimis akan keadaanku.” Kata Embun tiba-tiba.
Aku merasa sedih, teramat sedih. Melihat perubahan fisik pada diri Embun juga membuat hatiku seperti teriris-iris. Aku mendekatinya lalu memeluknya.
“Rei, aku ingin menjadi embun seperti nama yang sering kau panggil kepadaku. Embun yang bening dan menyimpan sejuta kesucian. Bagaimana menurutmu?” Tanya Embun.
“Aku juga menyukai Embun. Sangat menyukainya.” Jawabku. Aku tak pernah bilang apa-apa kepadanya tentang perasaanku. Saat ini aku hanya ingin menjadi sahabat yang terbaik baginya.
Jam sudah menunjukkan pukul tiga sore, Embun tertidur lelap dan aku pulang ke rumah.
Beberapa bulan kemudian aku menerima sepucuk surat berwarna hijau di meja belajarku. Aku tak pernah tahu kalau ada surat di sana. Kubuka surat itu perlahan dan ternyata dari Embun. Aku menangis membacanya. Mengapa selama ini ia pergi diam-diam hanya untuk menjauhiku? Ia tak ingin mengucapkan selamat tinggal kepadaku agar ia tak menyakiti peasaanku nantinya.
Embun, kamu tau, pertama aku kenal kamu, kamu telah menjadi embun dihidupku, yang menyejukkan hatiku. Dan kamu akan tetap menjadi Embun yang selalu buatku tersenyum.”
Kini ketika aku berjalan pada sore hari di taman itu, tak pernah kulihat lagi Embun duduk di sana. Taman yang penuh kenangan ini tak pernah mati, seperti Embun yang takkan pernah mati.

Rabu, 07 November 2012

Untuk sesuatu yang disebut KENANGAN

Diposting oleh Diah Novianti di 07.05 0 komentar
Aku, kamu, dia, mereka. Aku dan kamu berbeda. Aku dan dia berbeda. Aku dan mereka berbeda. Lalu jika semua berbeda, apa bisa semua yang dulu disamakan dengan sekarang? Entahlah.
Bukankah kita menatap satu langit yang sama? Bukankah kita berada dalam satu atmosfer yang sama? Entahlah.
Mungkin karena terlalu banyak perubahan yang terjadi di sini, hingga aku tak bisa merasakan hembusan angin yang dulu menyertai kita, hangatnya mentari yang selalu menyinari kita, dinginnya malam yang dulu menyelimuti kita. Ah, entahlah.


Di sini sudah terlalu banyak perubahan. Lalu apa bisa semua dirubah menjadi dulu lagi?
Ah tak mungkin, masa lalu hanyalah masa lalu yang tidak akan datang dua kali. Lalu mengapa masih mengharapkan masa lalu datang lagi?
Masa lalu itu buat disimpan, dijadikan pelajaran. Semua yang berlalu gak akan bisa buat kembali lagi. Mungkin semua itu cuma bisa disimpan dalam hati dan kita sebut sebagai KENANGAN. Ya, sebuah kenangan yang didalamnya terdapat suka dan duka.
Lalu haruskah kita menangisi sebuah kenangan? Ya, mungkin ada saatnya, saat kita harus melepas semua kenangan dan berlari meninggalkannya sendirian.
Tapi, bisakah air mata yang kujatuhkan sekarang ditukar dengan kebahagiaan kita dulu?



Dari mantanmu,
yang kadangkala membasahi bantalnya
oleh air mata yang terjatuh untukmu :')

Ini kata-katanya Mbak Dwitasari ya. Dijamin ngena :')

Diposting oleh Diah Novianti di 06.33 1 komentar

  • Aku akan terus mendoakan kebahagiaanmu, meskipun kebahagiaanmu tak lagi membutuhkan hadirku.
  • Berbicara di belakang, juga menjelek-jelekan seseorang; tak akan membuatmu terlihat lebih baik. :)
  • Perasaan sayang gak selalu didasari oleh status, begitu juga keseriusan dan kesetian. Status tak menjamin segalanya.
  • Luka lebih membekas daripada perasaan bahagia. Makanya, lebih sering teringat.
  • Karena yang hilang dan pergi pasti akan selalu dirindukan, semenyakitkan apapun yang terjadi di masa lalu.
  • Saya mencoba menjadi setegar-tegarnya diri saya, tapi mengenai berakhirnya kita; saya tak mampu lagi berbohong.
  • Karena percuma mempertahankan tapi kedua individu yang memperjuangkan malah kesakitan.
  • Kode adalah membuat makna dalam pikiran orang lain. Membuat kamu paham, ada perasaan yang harus kamu mengerti.
  • Dan, dia yang begitu rajin mencibir dan mengurusi hidupmu adalah dia yang tahu bahwa hidupnya tak semenarik hidupmu.
  • Suatu tanggal menyimpan memorinya masing-masing, suatu tanggal berisi kenangannya tersendiri
  • Biarkan Tuhan menyimpan semuanya, sampai kita benar-benar dewasa dan siap untuk mengetahuinya.
  • Tuhan bukan pesulap yang memperkaya kita tanpa perlu berusaha!
  • Bercerminlah sedikit kalau kamu tidak mau bercermin terlalu banyak, supaya kamu tahu bahwa hidupmu pun tidak selalu benar
  • Saat memberi, yang kita berikan justru akan abadi. Tidak akan berkurang.
  • Kesalahan itu wajar , karena "Orang yang tidak pernah salah adalah orang yang tidak pernah mencoba sesuatu yang baru" :)
  • Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis, kebahagiaan ada untuk mereka yang telah tersakiti o:)
  • Hal yang pertama kali ingin kusentuh jika bertemu denganmu: hatimu. Sesingkat dan sesederhana itu.
  • Tuhan, katakan kalau pertemuan ini hanya KEBETULAN, sehingga aku tak harus berharap terlalu banyak.
  • Engkau lupakan aku, semua usahaku, semua peristiwa kita, semua kebersamaan kita.
  • Seperti lilin yang rela membakar tubuhnya untuk menerangi, seperti aku yang rela mencintai kamu walau terus disakiti.
  • Karena begitu saja kau renggut hatiku, juga dengan begitu saja kau abaikan perasaanku.
  • Malaikat tak perlu cantik, apalagi tampan. Karena dia akan tetap terlihat memesona, dalam tampang sederhana.
  • Ada saatnya lengan kita saling bertemu, ada saatnya peristiwa bernama pelukan itu akan terlaksana, sesederhana itu :)
  • Menyakitkan itu sederhana, ketika aku sibuk menatapmu dan memerhatikanmu. Tapi, kausibuk dengan duniamu.
  • Ada masanya, ada saatnya, kamu akan merasa ada yang hilang ketika aku hilang. Mungkin bukan sekarang, tapi nanti.

Duh, masih banyak lagi kata-kata Dwitasari yang ngena di hati, untuk selengkapnya follow aja @dwitasaridwita :')

Untuk Neptunusku

Diposting oleh Diah Novianti di 05.53 0 komentar
Neptunus...
Hari ini ijinkan aku
Mengutarakan apa yang sudah lama terpendam dihatiku

Neptunus...
Apa kamu tahu
Betapa sulit untukku menyembunyikan air mata
yang terjatuh untukmu

Neptunus...
Apa kamu tahu
Betapa remuk hatiku
Saat aku melihatmu berjalan bahagia bersamanya

Neptunus...
Apa kamu tahu
Betapa aku tidak ingin memiliki hati lagi
Agar aku tak pernah merasakan sakit
Agar aku tak pernah tau rasanya meratap

Neptunus...
Aku tahu aku tak pernah salah untuk menyayangimu
Aku tahu aku tak pernah keliru untuk berjalan bersama kenangan
Karena radarku tak pernah salah memilihmu

Neptuunus...
Aku masih di sini 
Bersama kenangan kita
Berlari membawa kenangan
Karna aku tak ingin berlari meninggalkan kenangan kita sendirian

Neptunus...
Walau harimu indah tanpaku
Akan selalu ada doa untukmu
Untuk bahagia dan tawamu
Selalu

Neptunus...
Aku masih Saturnusmu
Saturnus yang dulu, karena aku tetap ingin menjadi Saturnus
dan akan tetap menjadi Saturnus untukmu

Neptunus...
Hari ini, detik ini
Aku masih dan akan terus menyayangimu
Selalu

Buat Kamu, seseorang yang jauh di sana.

Diposting oleh Diah Novianti di 05.38 0 komentar

Halo, kamu yang di sana. Masih inget sama kita yang dulu satu? Masih inget aku dan kamu yang sempat menjadi kita? Yaampun, betapa sweetnya kita yang belum berubah. 
Gimana kabar sekarang? Aku tahu kamu sudah bahagia sama dewi barumu. Ah betapa indahnya aku pernah berada di posisinya :')
Gimana kabar boneka doraemon yang pernah aku kasih ke kamu? Atau gimana kabar topi yang aku kasih waktu kamu ulang tahun ke-15? 


Apa kamu sudah bahagia sekarang? Apa sudah tidak memerlukan aku lagi?
Ah betapa bodohnya aku yang masih rela dipermainkan kenangan. Yang masih ingin berlari bersama kenangan. Yang masih ingin hidup bersama kenangan. 
Betapa indahnya semua yang dulu belum berubah. Yang belum dihapus hempasan ombak, yang belum terkoyak ditiup angin, yang belum hilang ditelan bumi.
Ya, aku selalu mengingat semua itu. Semua yang kusebut kenangan. Apa kamu juga akan mengingat hal yang sama denganku? Mungkin iya, mungkin juga tidak karena kamu telah disibukkan dengan dunia barumu.
Dan mungkin sampai saat ini, aku masih menyayangimu.

Untuk Neptunus yang paling indah di semesta ini.
Untuk bintang yang paling hebat yang pernah ada.
Untuk Komang Bintang Satria Mahaputra.

Selamat menjalani hidup baru :)


With love.
Diah

 

Diahhh's Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos