Jumat, 26 April 2013

Maaf aku meminjam milikmu beberapa menit

Diposting oleh Diah Novianti di 02.14

Aku masih berada di tempat yang sama dengan dengus nafas yang mulai tak beraturan. Pria itu menyuruhku masuk ke dalam rumahnya. Pria berkulit putih dan berperawakan sedang itu memberikanku sebungkus es krim. Selalu saja tahu apa yang kusuka. Ia memperhatikanku menghabiskan es krim itu. Tatapannya lekat dan sesekali senyum mengembang di bibirnya. Aku selalu suka saat-saat seperti ini, saat mataku dan matanya bertemu. Tulus dan menenangkan.

Ia mulai berbicara tentang apapun itu termasuk juga tentang pacarnya. Aku menyimak dengan serius sambil tetap sibuk menghabiskan es krim-ku. Ia mulai bertanya-tanya tentang aku. Bertanya-tanya tentang “kita”. Entah perasaan apa yang membuat aku tetap tenang berada di sampingnya. Malam ini hanya ada aku dan dia. Malam ini yang menjadi saksi betapa aku merasa tenang di sampingnya.

Tapi kamu bukan siapa-siapa aku dan aku bukan siapa-siapa kamu. Tapi kita selalu bisa menemukan titik kenyamanan masing-masing ketika bersama. Entah, kamu seperti  merasuki seluruh sel impuls otakku ketika kita bisa berdua seperti ini. Kamu seperti magnet yang menarik seluruh energiku ketika kita selalu bersama. Tapi kenyataannya kamu bukan untukku, bukan milikku. Kamu milik orang lain yang sedang membutuhkan teman untuk bicara. Kamu milik orang lain yang hanya butuh pendengar ketika kamu mulai membicarakan kekasihmu. Tapi malam ini ijinkan aku bersamanya untuk terakhir kali, ijinkan aku memilikinya untuk malam terakhir yang semakin larut ini. Ijinkan kita menghabiskan waktu bersamanya sebelum waktu yang tersisa benar-benar habis.

Untuk kekasih dari pria yang terlanjur kucintai, maaf aku meminjam “milikmu” untuk beberapa menit di malam ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Jumat, 26 April 2013

Maaf aku meminjam milikmu beberapa menit

Diposting oleh Diah Novianti di 02.14

Aku masih berada di tempat yang sama dengan dengus nafas yang mulai tak beraturan. Pria itu menyuruhku masuk ke dalam rumahnya. Pria berkulit putih dan berperawakan sedang itu memberikanku sebungkus es krim. Selalu saja tahu apa yang kusuka. Ia memperhatikanku menghabiskan es krim itu. Tatapannya lekat dan sesekali senyum mengembang di bibirnya. Aku selalu suka saat-saat seperti ini, saat mataku dan matanya bertemu. Tulus dan menenangkan.

Ia mulai berbicara tentang apapun itu termasuk juga tentang pacarnya. Aku menyimak dengan serius sambil tetap sibuk menghabiskan es krim-ku. Ia mulai bertanya-tanya tentang aku. Bertanya-tanya tentang “kita”. Entah perasaan apa yang membuat aku tetap tenang berada di sampingnya. Malam ini hanya ada aku dan dia. Malam ini yang menjadi saksi betapa aku merasa tenang di sampingnya.

Tapi kamu bukan siapa-siapa aku dan aku bukan siapa-siapa kamu. Tapi kita selalu bisa menemukan titik kenyamanan masing-masing ketika bersama. Entah, kamu seperti  merasuki seluruh sel impuls otakku ketika kita bisa berdua seperti ini. Kamu seperti magnet yang menarik seluruh energiku ketika kita selalu bersama. Tapi kenyataannya kamu bukan untukku, bukan milikku. Kamu milik orang lain yang sedang membutuhkan teman untuk bicara. Kamu milik orang lain yang hanya butuh pendengar ketika kamu mulai membicarakan kekasihmu. Tapi malam ini ijinkan aku bersamanya untuk terakhir kali, ijinkan aku memilikinya untuk malam terakhir yang semakin larut ini. Ijinkan kita menghabiskan waktu bersamanya sebelum waktu yang tersisa benar-benar habis.

Untuk kekasih dari pria yang terlanjur kucintai, maaf aku meminjam “milikmu” untuk beberapa menit di malam ini.

0 komentar on "Maaf aku meminjam milikmu beberapa menit"

Posting Komentar

 

Diahhh's Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos